Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PERGERAKAN Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) mengawali pekan pertama di bulan Agustus 2022 dengan cukup baik, di mana IHSG menguat 0,31% atau 21,4 poin ke posisi 6.972,53. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,43% atau 4,21 poin ke posisi 982,84.
Meskipun demikian, Riset KB Valbury Sekuritas memperkirakan IHSG pada hari ini bergerak mixed dengan peluang melemah di tengah beragamnya katalis baik dari internal maupun eksternal bagi pasar.
"Sentimen dari dalam negeri terkait sikap pemerintah maupun pelaku pasar akan dampak dari kenaikan suku bunga the Fed sebesar 75 bps beberapa hari lalu, yang dapat berdampak bagi perekonomian Indonesia," tulis Riset KB Valbury Sekuritas dilansir dari laman resmi, Senin (1/8).
Saat ini, kondisi pasar dikatakan cukup menantang, mengingat adanya potensi peningkatan suku bunga The Fed dalam beberapa bulan ke depan. Sehingga secara otomatis juga dapat berpengaruh pada imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN).
Pengaruh penguatan imbal hasil surat utang AS atau US Treasury terhadap beban utang Indonesia, dapat disampaikan bahwa kondisi market saat ini cukup challenging. Peningkatan tersebut dapat berdampak pada peningkatan cost of fund dan pembayaran bunga utang pemerintah.
Selain itu, Pasar juga akan mencerna rilis data inflasi pada bulan Juli yang diperkirakan secara tahunan meningkat menjadi 4,83% yoy dari 4,35% yoy pada bulan Juni.
"Kenaikan inflasi sejalan dengan meningkatnya harga komoditas di dalam negeri. Kenaikan inflasi tersebut diperkirakan akan mempengaruhi Bank Indonesia (BI) dalam memutuskan kebijakannya berkenaan dengan suku bunga," tuturnya.
"Selain itu, sejumlah bank sentral Negara-negra di dunia telah menyesuaikan atas suku bunga sebagai dampak dari meningkatnya inflasi. Diperkirakan rilis data inflasi akan mempengaruhi bagi IHSG hari ini," lanjut Riset KB Valbury Sekuritas.
Sementara itu, sentimen pasar dari luar negeri berkaitan dengan pernyataan IMF mengenai geopolitik Eropa Timur konflik perang Rusis-Ukraina sebagai sinyal yang kurang baik bagi pasar. "IMF memperingatkan, operasi militer Rusia di Ukraina dan sanksi Barat berikutnya terhadap Rusia kemungkinan akan mendorong ekonomi global ke dalam fragmentasi geopolitik," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Lanjutkan Momentum Positif, IOH Catat Peningkatan Pendapatan dan Laba Bersih di Kuartal II 2022
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 32,50 poin atau 0,20% menjadi Rp16.230 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.198 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved