Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PERGERAKAN Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat (15/7), dibuka melemah 0,05% atau 3,54 poin ke posisi 6.686,55. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,06% atau 0,58 poin ke posisi 948.
Meskipun melemah, Riset KB Valbury Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak mixed dengan peluang menguat ditengah beragam katalis baik dari internal maupun eksternal.
"Sentimen pasar dari dalam negeri masih terkait resesi ekonomi yang tengah menjadi ancaman global dan menjadi pemicu kekhawatiran bagi pasar global. Kendati, risiko resesi yang ada di Indonesia masih terbilang rendah yaitu hanya 3%, kendati terbilang rendah, namun pemerintah tetap harus waspada terkait dengan adanya risiko resesi tersebut," tulisnya dari laman resmi.
Lebih lanjut, pemerintah dikatakan tidak boleh terlena dengan angka tersebut. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan tetap waspada dengan menggunakan semua instrumen kebijakan yang ada, entah itu kebijakan fiskal, kebijakan moneter di OJK di sektor keuangan, dan juga regulasi yang lain untuk memonitor hal tersebut terutama regulasi exposure dari korporasi Indonesia.
Baca juga: IHSG Menguat karena Investor Prediksi Inflasi AS
Di tengah ketidakpastian global, masih terdapat peluang investasi baru, khususnya di sektor yang lebih hijau. Industri baterai kendaraan listrik, industri kendaraan listrik, industri panel surya, dan sebagainya, menjadi peluang untuk tumbuh lebih cepat.
"Sementara itu, sentimen pasar dari luar negeri terkait dengan AS yang mencatatkan inflasi tertinggi dalam 41 tahun terakhir sebesar 9,1% dan berpotensi memperlambat proses pemulihan industri manufaktur Indonesia semester II 2022," ujar Riset KB Valbury Sekuritas.
Faktor utama yang dapat memicu perlambatan ekonomi Indonesia ialah berkurangnya prospek AS sebagai salah satu negara tujuan utama ekspor manufaktur Indonesia. Dampak inflasi AS cukup signifikan bagi manufaktur RI.
Sebagai pasar tujuan ekspor negara tersebut kurang prospek karena inflasi yang tinggi membuat pertumbuhan ekonominya turun. Dampak transisi moneter yang dinilai akan lebih agresif. Industri manufaktur mesti bersiap menghadapi kenaikan tingkat suku bunga yang lebih tinggi di tengah kondisi permintaan pasar yang belum tentu membaik.(OL-5)
DUTA Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan dan Anggota Parlemen Majelis Agung Turki Serkan Bayram menyambangi NasDem Tower, DPP Partai NasDem, Jakarta, pada Jumat, (13/6).
Kesepakatan IEU-CEPA menjadi peluang strategis bagi Indonesia melakukan pengalihan perdagangan di tengah dinamika kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu United States Trade Representative Jamieson Greer dalam MCM OECD 2025 di Paris untuk memperkuat kerja sama perdagangan.
Investasi Indonesia ke Amerika Serikat bisa menjadi salah satu pilihan menghadapi kebijakan tarif resiprokal presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memandang nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) berpotensi menembus US$120 miliar.
Indonesia menempati peringkat ke-122 secara global dan paling rendah dalam keterbukaan perdagangan di kawasan Asia Tenggara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved