Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sebagian Besar Harga Produk Pertambangan Masih Turun

Ficky Ramadhan
12/7/2022 21:28
Sebagian Besar Harga Produk Pertambangan Masih Turun
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.(Antara)

PRODUK pertambangan yang dikenakan bea keluar (BK) pada periode Juli 2022, sebagian besar menunjukkan tren penurunan harga dibandingkan periode sebelumnya. 

Adapun penurunan harga ini disebabkan lemahnya permintaan atas produk pertambangan di pasar dunia. Hal ini memengaruhi analisis penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan BK untuk periode Juli 2022. 

Ketentuan HPE periode Juli 2022 ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 42 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertambangan Yang Dikenakan Bea Keluar.

“Sebagian besar produk pertambangan, yakni konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite), masih mengalami tren penurunan harga," ungkap Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Veri Anggrijono dalam keteranganya, Selasa (12/7).

Baca juga: Presidensi G20, Menkeu: Harus Ada Kesepakatan untuk Hadapi Tantangan Global

"Hal ini dikarenakan penurunan permintaan atas produk pertambangan tersebut di pasar dunia. Sedangkan, harga konsentrat ilmenite dan konsentrat rutil mengalami kenaikan. Sementara itu, harga konsentrat mangan dan pellet konsentrat pasir besi saat ini tidak mengalami perubahan,“ imbuhnya.

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode Juli 2022 adalah konsentrat ilmenit (TiO2 45%) dengan harga rata-rata USD 500,66/WE atau naik sebesar 0,69% dan konsentrat rutil (TiO2 90%) dengan harga rata-rata USD1.631,73/WE atau naik sebesar 2,57%.

Sedangkan produk pertambangan yang mengalami penurunan harga rata-rata pada periode Juli 2022 adalah konsentrat tembaga (Cu 15%) dengan harga rata-rata sebesar USD3.401,08/WE atau turun sebesar 1,66%; konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe 62% dan 1% TiO2) dengan harga rata-rata sebesar USD119,10/WE atau turun sebesar 2,67%.

Baca juga: Investasi Migas belum Melesat, Baru Sekitar Rp72 Triliun

Lalu, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe 50% dan (Al2O3 + SiO2) 10%) dengan harga rata-rata sebesar USD60,86/WE atau turun sebesar 2,67%; konsentrat timbal (Pb 56%) dengan harga rata-rata sebesar USD880,06/WE atau turun sebesar 3,86%.

Kemudian, konsentrat seng (Zn 51%) dengan harga rata-rata sebesar USD1.099,46/WE atau turun sebesar 4,85%; konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe 56%) dengan harga rata-rata sebesar USD71,12/WE atau turun sebesar 2,67%; dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 42%) dengan harga rata-rata sebesar USD36,97/WE atau turun sebesar 6,65%.

Sementara untuk komoditas produk pertambangan konsentrat mangan (Mn 49%) dengan harga rata-rata USD227,05/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe 54%) dengan harga rata-rata USD117,98/WE tidak mengalami perubahan.

Veri menambahkan bahwa HPE akan ditetapkan setelah dilakukan rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait. Rinciannya, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian dan Kemenko Bidang Perekonomian.(OL-11)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya