Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DEPUTI Komisioner Pengawasan Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Djustini Septiana mengatakan bahwa perkembangan Securities Crowdfunding (SCF) di Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan.
Hal ini terlihat dari data di mana total dana yang dihimpun dalam Securities Crowdfunding yang semula hanya Rp6,47 miliar, kini telah mencapai Rp507,2 miliar per 3 Juni 2022.
"Jadi SCF ini kita lihat sudah meningkat secara signifikan dan ini untuk membantu membangkitkan perekonomian masyarakat melalui UMKM," ungkapnya dalam Media Briefing Perkembangan Kebijakan dan Kinerja Pasar Modal Indonesia secara virtual, Selasa (14/6).
SCF sendiri merupakan metode pengumpulan dana dengan skema patungan yang dilakukan oleh pemilik bisnis atau usaha untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya.
Nantinya investor dapat membeli dan mendapatkan kepemilikan melalui Saham, surat bukti kepemilikan utang (Obligasi), atau surat tanda kepemilikan bersama (Sukuk). Saham dari usaha tersebut diperoleh sesuai dengan persentase terhadap nilai besaran kontribusinya.
Baca juga: Terkait Investasi di Perusahaan Digital, OJK Perlu Business Judgment Rule
Lebih lanjut, Djustini menambahkan bahwa penyelenggara atau penyedia platform SCF sendiri sudah bertambah 5 kali lipat. Dari semula hanya 2 penyelenggara pada 2018, kini terdapat 10 penyelenggara SCF di 2022.
Sebanyak 10 penyelenggara SCF tersebut di antaranya, PT Santara Daya Inspiratama (Santara), PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare), PT Crowddana Teknologi Indonusa (Indonusa), PT Numex Teknologi Indonesia (LandX), PT Dana Saham Bersama (Dana Saham), PT Shafiq Digital Indonesia (SHAFIQ), PT Dana Investasi Bersama (FundEx), PT Likuid Jaya Pratama (Ekuid), PT LBS Urun Dana (LBS Urun Dana), dan PT Dana Rintis Indonesia (Udana).
Penerbit atau UMKM yang tergabung dalam SCF sendiri tadinya hanya 14 di tahun 2018 dan pada 2022 sudah mencapai 237. Sementara jumlah investor atau pemodal dari semula 1.380 pada 2018 kini sudah mencapai 111.351 pada 2022.
"Dari sini terlihat bahwa banyak masyarakat yang mau membantu UMKM tapi tidak mengetahui platform untuk membantu mereka. Dengan SCF, masyarakat dapat terlibat secara langsung untuk membantu UMKM," pungkas Djustini. (A-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved