Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
UNIVERSITAS Budi Luhur (UBL) menggelar webinar marketing komunikasi di era society 5.0 yang berlangsung, Sabtu (11/6) melalui Zoom Cloud Meeting. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Fakultas dan Desain Kreatif UBL menghadirkan tiga pakar yakni Prof. Deddy Mulyana, Dr. Ir. Surya Darma dan Dr.Firsan Nova.
Dalam sambutan, ketua panitia acara webinar, Shila Yuli Pratiwi, mahasiswa magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur menuturkan, teknologi informasi saat ini bukanlah barang langka. Hal ini dikarenakan transformasi digital telah mengubah berbagai kebiasaan dan gaya hidup masyarakat dan industri.
Pesatnya perkembangan digital ini, kata dia, membuat proses mengadaptasi praktik bisnis yang ada dengan metode digital baru meningkatkan efisiensi dan mengikuti kebutuhan pasar yang berubah dengan pesat. Hal ini tentunya berdampak pada semua aspekmasyarakat yang terlibat.
"Menghadapi isu yang saya sampaikan diatas maka, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur menyelenggarakan webinar bertajuk Marketing Communication Di Era Society 5.0," papar dia.
Ia pun berharap para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dapat memahami apa yang disampaikan oleh beberapa narasumber dalam webinar ini sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupannya terutama di era society 5.0 ini.
Sementara, Dekan Fakultas Komunikasi dan Desain Kreatif Universitas Budi Luhur, Dr. Nawiroh Vera menyebutkan, tiga pemateri yang dihadirkan memaparkan materi masing-masing dengan perspektif yang berbeda-beda berkaitan dengan tema marketing komunikasi di era society 5.0.
"Tiga pembicara ini mempunyai perspektif yang berbeda-beda yang akan menambah wawasan. Hal itu akan menjadi bekal saat kita terjun ke masyarakat untuk mengaplikasikannya," pesan Vera.
Empati antar Budaya
Pada sesi pertama acara ini, materi disampaikan oleh Guru Besar Universitas Padjajaran Prof. Deddy Mulyana, Ph.D tentang dasar dan pengertian marketing communication era society 5.0. Era society 5.0, jelas dia, sebenarnya kembali jalan yang benar. Hal ini dikarenakan era sebelumnya atau kita kenal dengan era revolusi industri 4.0 itu terlalu menitikberatkan pada peran teknologi komunikasi seperti internet, media sosial, robot dan lain sebagianya, akibatnya manusia menjadi objek atau komoditas.
Untuk itu ia memberikan tips di Era Society 5.0 yakni milikilah empati antarbudaya dan minat untuk mengenal orang dari budaya lain, tunda penilaian kita atas tindakan orang lain yang tampak 'ganjil', pelajari bahasa asing dan gunakan teknologi komunikasi (media sosial) sesuai dengan budaya atau subkultur yang dituju
"Paling penting saya ingatkan bahwa teknologi sekadar perpanjangan panca indra manusia bukan panasea. Ingat juga bahwa komunikasi tatap-muka tetap penting dan bahwa globalisasi dan teknologi komunikasi tidak menyeragamkan," tutup dia.
Pada pemateri kedua, oleh Ketua Umum METI (Masyarakat Ekonomi terbarukan Indonesia) Dr. Ir. Surya Darma tentang dampak yang terjadi dari marketing communication di era society 5.0. Menurut dia, Society 5.0 merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang berbasis modern yang memanfaatkan teknologi internet of things seperti kecerdasan buatan (AI), komputerisasi, juga industry robot.
Untuk itu kata dia, kita harus mampu agar bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi saat ini dengan kemampuan memecahkan masalah kompleks dan dapat menjadi problem solver bagi dirinya serta orang banyak.
"Kemampuan untuk berpikir secara kritis, bukan hanya sekadar dalam lingkup kecil namun juga dalam kehidupan sosial dan lingkungan sekitar agar timbul kepekaan. Jadi kita perlu meningkatkan keterampilan diri dalam pengembangan digital dan kemampuan berkreativitas," ujar dia.
Selanjutnya, pemateri ketiga yang disampaikan oleh chief executive officer nexus risk mitigation dan strategic communication Dr. Firsan Nova bahwa bicara society 5.0 maka hanya dua yaitu problem solving and value creation.
"Paling penting adalah siapa saja yang tidak bisa beradaptasi dengan era society 5.0 maka dirinya akan susah hidupnya. Paling penting itu kita harus mampu membaca situasi, problem solving dan komunikasi empati," tutup dia. (OL-13)
Baca Juga: Menteri Pariwisata Buka Liga Selancar Dunia Krui Pro
Kondisi dunia yang sangat dinamis sekarang ini salah satunya akibat gejolak militer serta persaingan dagang, membutuhkan strategi yang jitu dalam pemasaran lokal dan global.
Memahami perilaku konsumen sangat penting guna mengidentifikasi segmen pasar potensial secara lebih presisi.
KIT Global menunjukkan video marketing yang didukung AI dan kolaborasi dengan influencer mampu memberikan hasil kampanye yang luar biasa, terutama di momen-momen penting.
Sebuah produk akan diingat dan menjadi identitas suatu kelompok, setidaknya bila memenuhi tiga unsur.
The 19th MarkPlus Conference (MPC) 2025 sukses digelar di The Ritz-Carlton Jakarta dengan tema "Reimagining Marketing: Technology, People, and Impact".
MMA Impact Indonesia 2024 berakhir dengan sukses, memperkuat posisinya sebagai ajang pertemuan utama untuk solusi marketing dan periklanan terkini.
Situasi global saat ini tengah memasuki era society 5.0 yang ditandai dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi dan berdampak luas pada kehidupan masyarakat.
G2Academy mengkombinasikan kriteria standar kompetensi nasional, standar kompetensi internasional dan business request dalam mengembangkan kurikulum pendidikan
Masyakarakat Society 5.0, menurut Prof. Laode, sangat ditentukan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, Internet of Thing (IoT), dan Big Data.
Sejak tahun 2022 ini, seperti dikutip dari nationalgeographic.grid.id, Payakumbuh telah mengambil sejumlah langkah menuju Kota Digital.
Society 5.0 akan tercipta di Indonesia dalam jangka waktu kurang dari satu dekade ke depan.
Arus perubahan besar telah terjadi dan bergerak pada sektor pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved