Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JAJARAN pengurus Forum Komunikasi Maritim Indonesia (Forkami) menemui Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Kamis (2/6). Ketua Umum Forkami James Talakua kepada Menteri Sakti Trenggono menyampaikan situasi di lapangan terkait wacana Maluku Lumbung Ikan Nasional (MLIN).
"Kami meminta agar peraturan presiden segera diterbitkan agar dapat mendongkrak ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat nelayan di wilayah tersebut," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (6/6).
Menurut James, kunjungan tersebut mendapat respons positif dari Menteri KKP. Apalagi mengingat wilayah timur Indonesia, khususnya perairan Maluku memiliki potensi sumber daya laut yang sangat besar.
"KKP berkomitmen mengoptimalkan potensi sumber daya maritim tersebut untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah timur melalui program terobosan kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota," terang James.
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan pentingnya kebijakan terkait penangkapan ikan terukur bagi keberlangsungan dan keberlanjutan sumber daya laut.
"Perlu kebijakan penangkapan berbasis kuota diterapkan di sana. Hal tersebut bisa dibandingkan dengan negara Spanyol dan New Zealand. Di mana di sana ada sebuah pengaturan waktu hingga batas maksimum yang diizinkan oleh negara kepada nelayan ketika mencari ikan. Hal tersebut sebagai upaya agar terjadinya kelestarian sumber daya laut yang berkelanjutan serta keberlangsungan hidup alam bawah laut serta habitatnya," ungkapnya.
Menurut James, kebijakan tersebut akan berdampak besar pada ekonomi masyarakat. Pihaknya juga bersedia untuk turut serta dalam implementasi kebijakan terkait. Forkami akan berperan dalam mengedukasi masyarakat di 11 kabupaten/kota yang ada di Maluku, sehingga masyarakat dapat lebih memahami tata olah hasil laut agar bisa lebih bermanfaat secara ekonomi.
Kehadiran MLIN dinilai akan mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha perikanan dari mulai skala kecil hingga besar, menghadirkan lapangan kerja, hingga menjadi pendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi sehingga tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.
Sekretaris Jenderal Forkami Marcellus Hakeng Jayawibawa mengungkapkan keberadaan MLIN harus dikelola bersama, tidak hanya pihak pemerintah.
"Dibutuhkan investor untuk mendukung MLIN. Misalkan, perlu ada investor dalam pembuatan pabrik pengolahan ikan atau sumber daya laut lainnya. Apa yang sudah dilakukan oleh Provinsi Sulawesi Utara dengan mengolah produk ikannya dalam bentuk kaleng dan dijadikan abon atau produk lainnya bisa dijadikan contoh daerah yang berhasil dalam bidang pengembangan industri hilir dalam hal pengolahan sumber daya maritim. Diharapkan juga hal tersebut dapat memaksimalkan sumber daya manusia lokal sebagai karyawannya. Dengan begitu secara tidak langsung akan membangkitkan daya beli masyarakat dikarenakan kesejahteraan masyarakat di sana didukung oleh kebijakan-kebijakan dari pusat," pungkasnya. (OL-8)
Penyerahan paket tersebut dilakukan di posko logistik PPKM darurat di Gedung Wanita, Jalan Jenderal Sudirman, Bogor.
Arief mengatakan, untuk menjaga kesehatan tidak harus mengeluarkan biaya yang relatif mahal.
Rina mengatakan notifikasi regulasi itu mengatur berbagai jenis ikan dan penyakit ikan berbahaya yang dicegah masuk ke wilayah teritori Indonesia melalui kegiatan importasi.
Pelepasliaran merupakan bentuk keseriusan KKP menjaga kelestarian ikan napoleon sebagai salah satu dari 20 jenis ikan prioritas konservasi yang telah ditetapkan.
Kawasan PSN di PIK 2 tersebut juga merupakan hutan mangrove yang dahulu sangat kritis, fungsi lindungnya sudah sangat minim.
KKP akan melakukan koordinasi lebih lanjut bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, perusahaan pemilik lahan, dan instansi-instansi terkait lainnya
Ikan patin yang memiliki nama ilmiah Pangasius sp. memiliki manfaat kesehatan tinggi berkat kandungan vitamin, mineral dan protein yang melimpah.
Ternyata hiu membentuk komunitas sosial yang stabil dari waktu ke waktu dengan beberapa individu sama selama empat tahun penelitian.
Kendala dan hambatan nelayan di Morotai akan dikoordinasikan sehingga bisa segera selesai dan pembangunan perbatasan bisa meningkatkan kesejahteraan warga sekitar
Program SKPT yang merupakan sinergi KKP dengan pemerintah daerah sudah memberikan fasilitas lengkap pada nelayan
Manager PUJ, Yus Ardianto, mengatakan progam ini menjadi pilihan di tengah pandemi covid-19 karena dinilai efektif dan dapat dilakukan di rumah oleh masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved