Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KONDISI perekonomian Indonesia kian berangsur membaik setelah mengalami perlambatan akibat pandemi Covid-19. Beragam langkah strategis telah dilakukan pemerintah untuk mengembalikan geliat perekonomian, salah satunya lewat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kinerja APBN di tahun 2022 juga terbukti tumbuh dan menguat seiring dengan peningkatan penerimaan negara dari sektor perpajakan.
Salah satu komponen pendukungnya adalah peningkatan penerimaan kepabeanan dan cukai yang bersumber dari bea masuk, bea keluar, dan cukai.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa, Ditjen Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto mengungkapkan bahwa, pemerintah secara konsisten memastikan bahwa APBN akan dapat berperan sebagai katalisator perekonomian di tengah ketidakpastian kondisi global.
“APBN akan tetap responsif, fleksibel, dan antisipatif dalam menghadapi ketidakpastian,” kata Nirwala.
Berdasarkan data hingga 19 April 2022, capaian penerimaan perpajakan dari sektor kepabeanan dan cukai telah berada pada angka Rp93,95 triliun atau sebesar 38,35 persen dari target penerimaan pada APBN 2022. Kinerja penerimaan ini tumbuh 32,99 persen jika dibandingkan tahun lalu.
Baca juga: Tingkatkan Penegakan Hukum, Bea Cukai Gandeng Berbagai Pihak
Secara nominal, penerimaan kepabeanan dan cukai terutama didukung oleh penerimaan dari cukai, khususnya cukai hasil tembakau (CHT) mencapai 69,85% dari total realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai.
Kinerja seluruh komponen penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat tumbuh positif dan signifikan yang terdiri dari penerimaan cukai, bea masuk, dan bea keluar yang tumbuh berturut-turut 23,51% (yoy), 35,89% (yoy), dan 115,18% (yoy).
Capaian penerimaan kepabeanan dan cukai tersebut didorong terutama oleh kinerja CHT yang konsisten tumbuh melanjutkan tren di tahun 2021, serta didukung juga oleh kinerja perpajakan internasional seiring dengan tren kenaikan harga komoditas dan aktivitas ekspor- impor sejak awal tahun 2022 yang masih tumbuh positif.
Tumbuhnya penerimaan di sektor kepabeanan dan cukai tidak hanya didorong oleh faktor perbaikan kondisi perekonomian setelah pandemi.
Namun juga berasal dari upaya konsisten yang dilakukan oleh Bea Cukai lewat peningkatan pengawasan dan kepatuhan para pelaku usaha.
“Peningkatan pengawasan secara rutin dilakukan Bea Cukai lewat sinergi dengan aparat penegak hukum lainnya seperti Kepolisian RI dan TNI. Peningkatan kepatuhan pelaku usaha juga dilaksanakan lewat kegiatan customs visit customers secara rutin,” ujar Nirwala.
Sementara itu, hingga Maret 2022 APBN telah direalisasikan untuk belanja negara di berbagai sektor yaitu untuk anggaran pendidikan yang antara lain mencakup kartu pra kerja, program Indonesia pintar, dan bantuan operasional sekolah sebesar Rp103,5 triliun.
Untuk anggaran perlindungan sosial yang direalisasikan antara lain untuk BLT minyak goreng, BLT desa, dan bantuan iuran jaminan kesehatan nasional sebesar Rp81 triliun.
Belanja subsidi yang antara lain diwujudkan dalam subsidi LPG 3 Kg, kredit usaha rakyat, dan subsidi BBM sebesar Rp38,5 triliun.
Belanja modal di antaranya untuk modernisasi peralatan perrtahanan dan keamanan, pembangunan jalan jaringan dan irigasi, serta peningkatan teknologi, informasi dan komunikasi sebesar Rp18,7 triliun;.
Belanja barang yang di antaranya untuk bantuan tunai bagi 491,1 ribu PKL, dan perawatan 7,1 ribu pasien Covid-19 sebesar Rp42,6 triliun.
Pemerintah berkomitmen secara konsisten agar APBN dapat dimanfaatkan seutuhnya untuk meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia.
"Pemerintah akan secara aktif mensosialisasikan pengelolaan dan pertanggungjawaban atas realisasi APBN sebagai bentuk akuntabilitas pemerintahan. Kami juga mengapresiasi masyarakat yang ikut terus memantau atas pengelolaan APBN,” pungkas Nirwala. (RO/OL-09)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
Pertumbuhan ekonomi di triwulan I dan II 2024 diperkirakan akan lebih tinggi dari triwulan IV 2023.
Reforma agraria tersebut, kata Airlangga, telah berperan mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah, mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja
Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi, yakni 27,52% pada Mei 2023, sejalan dengan stance kebijakan likuiditas longgar Bank Indonesia.
PADA harian ini edisi 24 Maret 2023, penulis menuangkan opini berjudul Mencegah Risiko Sistemik di Sektor Perbankan.
Acara ICEA 2023 ini dapat meningkatkan motivasi khususnya di tim CSR untuk terus berinovasi dalam program pelaksanaan CSR demi meningkatkan kinerja bisnis
Investasi didorong untuk lebih ke daerah, mengembangkan sektor yang lesu karena pandemi maupun menopang perekonomian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved