Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Pemerintah akan Sesuaikan Harga dan Kuota BBM Pertalite dan Solar

Fetry Wuryasti
13/4/2022 16:40
Pemerintah akan Sesuaikan Harga dan Kuota BBM Pertalite dan Solar
Petugas melayani pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU 74.931.04 Tapak Kuda, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (12/4/2022).(ANTARA/JOJON)

PEMERINTAH berencana melakukan penyesuaian harga dan kuota BBM khusus jenis pertalite dan solar dalam pendek dan menengah, untuk menyikapi dampak harga minyak dunia yang tinggi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan sinyal bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin Pertalite (RON 90) dan Solar akan dinaikkan.

Untuk jangka pendek, ia menyebut, pihaknya tengah mempertimbangkan perubahan jumlah kuota minyak tanah, solar, pertalite serta penyesuaian harga BBM nonsubsidi. Pemerintah juga secara paralel terus memantau ketersediaan dan distribusi BBM, khususnya saat Ramadan dan Idulfitri 2022.

"Kami mengusulkan perubahan jenis kuota BBM tertentu yaitu JBT minyak solar, JBT minyak tanah, dan JBKP pertalite serta penyesuaian harga BBM nonsubsidi sesuai keekonomian yang pasarnya untuk menengah ke atas," katanya di dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu, (13/4).

Sementara, untuk jangka panjang ia merinci rencana pemerintah antara lain mengubah stok energi dari 21 hari menjadi 30 hari, menerapkan manajemen stok jangka panjang, hingga penyesuaian harga pertalite.

"Kami akan melakukan peningkatan pengamanan yaitu cadangan operasional menjadi 30 hari yang saat ini menjadi 21 hari dan manajemen stok jangka panjang, optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar, penyesuaian harga pertalite, minyak solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti, antara lain KBLB, bahan bakar gas, bioetanol, maupun Compressed Natural Gas (CNG)," kata Arifin.

Ia menjelaskan, langkah tersebut dilakukan seiring dengan realisasi kenaikan minyak dunia yang kemudian mengerek harga Indonesia Crude Price (ICP). Tercatat, pada Maret 2022 ICP sudah mencapai US$ 98,4 per barel.

"Angka ICP ini jauh di atas APBN yang hanya mengasumsikan US$63 per barel adapun rata-rata CP Aramco untuk LPG telah mencapai US$839,6 per metrik ton, asumsi awal kita di 2022 hanya sebesar USD$569 per metrik ton," kata Arifin.

Baca juga: Produksi Minyak Rusia Merosot, Harga Minyak Dunia Kembali Melambung

Saat ini harga bensin Pertalite dan Solar subsidi pada periode 1 April 2022 tidak mengalami perubahan, masing-masing masih pada harga Rp7.650 per liter dan Rp5.150 per liter. Sementara harga Pertamax (RON 92) sudah naik menjadi Rp12.500 s.d Rp13.000 per liter dari sebelumnya Rp9.000 s.d Rp9.400 per liter.

Adapun harga Solar nonsubsidi harganya kini sebesar Rp12.950 s.d Rp13.550 per liter untuk jenis Dexlite (CN 51). Artinya, ada selisih setidaknya Rp7.800 per liter dengan harga Solar bersubsidi.

Sementara untuk jangka pendek, salah satu skenario yang akan dilakukan pemerintah yaitu menambah kuota BBM subsidi seperti Solar, minyak tanah, hingga BBM khusus penugasan seperti Pertalite (RON 90).

Dia menyebut, kuota Solar subsidi diusulkan bertambah sebesar 2,29 juta kilo liter (kl) menjadi 17,39 juta kl, minyak tanah bertambah 0,10 juta kl menjadi 0,58 juta kl, dan Pertalite bertambah 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl.

"Beberapa langkah strategi dalam menghadapi kenaikan harga minyak dunia kami siapkan. Jangka pendek, kami mengusulkan perubahan kuota BBM jenis tertentu yaitu minyak Solar, minyak tanah, dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan penyesuaian harga BBM non subsidi," kata Arifin. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik