Pakai Dana Hibah Jepang, KKP Kebut Pembangunan 5 Sentra Perikanan

Insi Nantika Jelita
07/4/2022 20:57
Pakai Dana Hibah Jepang, KKP Kebut Pembangunan 5 Sentra Perikanan
Pedagang dan nelayan bertransaksi ikan di tempat pelelangan wilayah Kendal, Jateng.(Antara)

MENTERI Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan percepatan penyelesaian pembangunan lima Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT).

Pembangunan lima SKPT meliputi wilayah Sabang, Natuna, Morotai, Moa dan Saumlaki. Itu merupakan hasil kerja sama KKP dengan Japan International Cooperation Agency (JICA), dengan adanya dana hibah dari pemerintah Jepang sebesar 5,5 miliar yen.

Akibat pandemi covid-19, lanjut dia, terjadi keterlambatan pembangunan lima SKPT di pulau terluar. Sehingga, percepatan pembangunan harus dilakukan untuk mendukung peningkatan produktivitas subsektor perikanan tangkap.

Baca juga: Menteri KKP Targetkan PNBP Perikanan Capai Rp4 T di 2022

“Di 2020 dan 2021, ada keterlambatan karena harus approval dari JICA dan JICA consultant. Mereka tidak bisa datang ke sini,” jelas Trenggono dalam keterangannya, Kamis (7/4).

Untuk mempercepat penyelesaian pembangunan lima SKPT, KKP merancang skema pelaksanaan tender guna mendapatkan penyedia jasa konstruksi. Pekerjaan yang direncanakan adalah pembangunan pelabuhan perikanan dan pasar ikan.

“Akhir Juli atau awal Agustus, sudah bisa mulai konstruksi fisiknya,” imbuh Direktur Kepelabuhan Ditjen Perikanan Tangkap KKP Tri Aris Wibowo.

Baca juga: Koalisi Perikanan Tolak Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur KKP

Chief Representative JICA Indonesia Shigenori Ogawa menyatakan dukungan untuk percepatan pembangunan. Rencananya, proyek strategis ini menjadi pembahasan dalam pertemuan pemimpin kedua negara pada rangkaian kegiatan puncak G20 jelang akhir tahun.

“Kami mengharapkan proses konstruksi bisa dimulai Agustus. Proyek ini merupakan proyek yang strategis dan simbolis antara dua negara. Jadi kemungkinan di pertemuan G20 akan dibahas juga,” papar Ogawa.

Selain membahas pembangunan SKPT, juga dibahas potensi kerja sama lain. Seperti, pembangunan dermaga kapal pengawas, pelatihan awak untuk peningkatan kualitas pengawasan, serta pembangunan pelabuhan perikanan di zona penangkapan ikan terukur.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya