Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Penjualan Properti Tumbuh, APLN Raih Pendapatan Rp4,26 Triliun

Mediaindonesia.com
06/4/2022 11:30
Penjualan Properti Tumbuh, APLN Raih Pendapatan Rp4,26 Triliun
Petugas keamanan mengenakan masker dan berpelindung wajah saat bertugas di Mal Central Park, Jakarta, beberapa waktu lalu.(Antara/Aditya Pradana Putra.)

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp4,26 triliun pada 2021. Penjualan properti yang  tumbuh positif menjadi sumber utama pendapatan perseroan di tahun lalu. Bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan mulai bangkit di tengah tantangan pandemi covid-19 yang berlangsung sepanjang tahun.

Corporate Secretary Agung Podomoro Justini Omas menjelaskan, sampai 31 Desember 2021 perseroan membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp3,11 triliun dan pendapatan berulang (recurring income) senilai Rp1,14 triliun. Perseroan juga mencatatkan perolehan laba kotor sebesar Rp1,42 triliun dengan margin laba kotor 33,6%.

"Kami bersyukur dapat melewati berbagai tantangan, khususnya pandemi covid-19 yang terjadi sejak 2020 dan sepanjang 2021. Penjualan properti dari berbagai proyek APLN di sejumlah kota menjadi salah satu katalis utama pendapatan Perseroan pada tahun lalu. Bisnis perhotelan sebagai salah satu sumber pendapatan berulang perseroan juga terus menunjukkan kinerja yang positif," jelas Justini Omas melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (5/4).

Justini mengatakan, pihaknya terus mengambil inisiatif untuk menghadirkan produk-produk perumahan yang sesuai kebutuhan masyarakat di berbagai kota utama di Indonesia. Pada 2021, perusahaan menambah proyek properti baru yaitu kawasan hunian mewah Bukit Podomoro Jakarta di wilayah Jakarta Timur.

Proyek properti lain terus dikembangkan dan dipercepat pembangunannya seperti Podomoro Park Bandung (Bandung), Podomoro Golf View (Depok), Podomoro City Deli (Medan), Kota Podomoro Tenjo (Bogor), Borneo Bay (Balikpapan), Ochard Park (Batam), dan Kota Kertabumi (Karawang). Gerak cepat APLN dalam membangun proyek-proyeknya ini juga untuk mengoptimalkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang digulirkan oleh pemerintah sejak 2021. "Perseroan berhasil menjual hampir 2.000 rumah tapak, ruko, unit kantor, kios, dan apartemen pada tahun lalu. Meningkatnya daya beli konsumen membuat perseroan mampu mencatatkan marketing sales 2021 sebesar Rp2,7 triliun atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan senilai Rp2 triliun," kata Justini. 

Di bisnis perhotelan, selama 2021 APLN mengoperasikan sembilan hotel yang berada di Jakarta, Bogor, Bandung, dan Bali. Sejumlah hotel utama seperti Pullman Vimala Ciawi, Bogor, dan hotel Pullman Grand Central Bandung meraih tingkat okupansi yang terus meningkat. Bahkan dalam beberapa momentum tertentu, kamar di hotel Pullman Ciawi dan hotel Pullman Bandung terjual habis, mengingat masih ada pembatasan jumlah kamar sebagai aturan pada masa pandemi. 

Justini berharap berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam mengatasi pandemi covid-19 dapat berjalan dengan baik, sehingga semua aktivitas bisnis dapat kembali berjalan normal. Sinyal positif pemulihan ekonomi sepanjang 2022 juga sudah mulai terlihat. Pengunjung di pusat-pusat perbelanjaan yang dimiliki dan dikelola oleh APLN seperti Central Park, Senayan City, dan Emporium Pluit Mall semakin meningkat.

Baca juga: Elon Musk Borong Saham Twitter, Harganya Langsung Melejit

"Kami akan terus mendorong bisnis dari sektor pendapatan berulang seperti hotel dan pusat perbelanjaan agar terus tumbuh positif sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional di tahun ini. Di sisi lain, APLN juga akan melakukan inisiatif baru untuk mengoptimalkan potensi bisnis properti yang kembali bangkit dan tetap disiplin serta efisien dalam mengelola operasional perseroan," ujarnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya