Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
WAKIL Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mendukung langkah PT Pertamina (Persero), yang bakal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dalam waktu dekat.
Menurut Eddy, BBM jenis tersebut tidak pantas mendapatkan subsidi dari pemerintah, karena dikonsumsi kalangan mampu yang memiliki kendaraan mewah.
"Kami mendukung langkah tersebut. Mengingat Pertamax itu bukan BBM subsidi atau penugasan. Dikonsumsi masyarakat mampu, sehingga tidak layak disubsidi," ungkap Eddy kepada wartawan, Kamis (31/3).
Baca juga: Erick Thohir: Maaf Kalau Harga Pertamax Naik
Dia berpendapat masyarakat yang mampu seharusnya membeli Pertamax sesuai kebutuhan. Sebaliknya, subsidi BBM jenis tersebut harus dirasakan masyarakat menengah ke bawah.
Saat ini, harga jual Pertamax masih di bawah keekonomian, yakni sekitar Rp9 ribuan per liter. Dalam catatan Kementerian ESDM, batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 sebesar Rp14.526 per liter.
Baca juga: Pertamina Tak Harap Untung dari Kenaikan Harga Pertamax
Porsi konsumsi Pertamax oleh masyarakat sekitar 13% dari total konsumsi BBM di Indonesia. Dengan proyeksi kenaikan Pertamax di kisaran Rp12 ribu, Eddy berharap bisa menutup gap penjualan Pertamax oleh Pertamina.
"Kenaikan harga BBM ini kami rasa dalam rangka meringankan beban pemerintah. Perlu ada penyesuaian segera terhadap BBM berbasis RON 92 ke atas," papar Eddy.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pemerintah sudah memutuskan untuk memberikan subsidi untuk BBM jenis Pertalite, alias tidak mengalami kenaikan harga. Namun, berbeda dengan Pertamax yang tidak mendapatkan subsidi.(OL-11)
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Untuk memastikan ketersediaan BBM, terutama jenis Pertamax, di Balikpapan, Pertamina Patra Niaga terus melakukan pemantauan.
MENJELANG akhir masa arus balik lebaran 2025 ini Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat konsumsi Pertamax melonjak signifikan sebanyak 77%.
GUBERNUR Kalimantan Timur H Rudy Mas’ud melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Samarinda,
SPBU di Sungai Misang, Dusun Bangko, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, dikeluhkan pengendara. Pertamax yang diisi ke tangki kendaraan mereka bercampur dengan air.
Bahlil menginstruksikan Pertamina untuk menjaga kepercayaan masyarakat agar pangsa pasar (market share) perusahaan itu tidak mengalami penurunan.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Pascaserangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, harga minyak jatuh dan saham AS melonjak.
PEMERINTAH memastikan tekanan global imbas perang Ira-Israel masih dapat dimitgasi. Gejolak yang terjadi pada perekonomian masih dalam batas aman dan belum mengkhawatirkan.
Harga minyak mengalami lonjakan tajam usai Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved