Wapres: Akses Internet belum Merata, Perluasan Pasar Produk Perdesaan Terhambat

Emir Chairullah
28/3/2022 15:48
Wapres: Akses Internet belum Merata, Perluasan Pasar Produk Perdesaan Terhambat
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat melakukan penanaman jagung dan kedelai di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (28/3/2022).(MI/Reza Sunarya)

PEMERINTAH terus mengupayakan pemulihan ekonomi yang salah satunya dengan menggerakkan ekonomi perdesaan dengan memanfaatkan potensi yang ada, khususnya sektor pertanian dan UMKM.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebutkan, salah satu upaya perluasan pasar dan inovasi produk perdesaan bisa dilakukan melalui digitalisasi.

Baca juga: Transformasi Digital Jadi Kunci Kemenangan UMKM di Era Pandemi

“Terobosan-terobosan ini meningkatkan peluang bagi UMKM di desa untuk memperluas pasarnya, ini programnya Pak Gubernur, baik di tingkat lokal maupun nasional, serta mempermudah distribusi hasil pertanian masyarakat desa,” kata Ma’ruf pada acara Peresmian Peluncuran Aplikasi Lapak Abah–Ojek Desa dan Santri Digitalpreneur di Kantor Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Senin (28/3/2022).

Ma’ruf meyakini penggunaan teknologi digital di wilayah perdesaan akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa. 

“Digitalisasi diharapkan akan semakin menggugah inovasi dan melahirkan bisnis model yang beragam sehingga menumbuhkan berbagai aktivitas ekonomi di tengah kendala-kendala tradisional, seperti kendala geografis,” ungkapnya.

Namun demikian, ungkapnya, proses transformasi digital di perdesaan masih menghadapi berbagai hambatan, seperti belum meratanya fasilitas jangkauan internet. Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah akan terus berupaya untuk memperluas akses internet di seluruh wilayah Indonesia. 

“Pemerintah konsisten mengupayakan akselerasi pembangunan infrastruktur digital guna mengurangi kesenjangan digital. Diharapkan pada 2023 nanti, 83 ribu desa/kelurahan di seluruh Indonesia telah terjangkau internet,” tegasnya.

Ma’ruf menambahkan, digitalisasi di lingkungan pesantren juga menjadi perhatian pemerintah karena dapat memperluas kemitraan dengan berbagai pihak untuk menuju cita-cita penguatan ekonomi umat.

"Saya pun berharap pemulihan ekonomi di Kabupaten Purwakarta melalui digitalisasi dan program Santri Digitalpreneur di pesantren-pesantren akan sukses menggerakkan perekonomian perdesaan untuk menopang ketahanan ekonomi nasional," imbuhnya.

Menutup sambutannya, Ma’ruf pun memberikan apresiasi atas program-program digitalisasi yang telah diinisiasi oleh Yayasan Dewa Dewi Indonesia yang bertujuan untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional. Ia berharap, inovasi yang telah dilahirkan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar perekonomian masyarakat desa dapat semakin meningkat. 

“Saya berharap dengan adanya program terpadu pemulihan ekonomi di Kabupaten Purwakarta, melalui digitalisasi, baik berupa marketplace, aplikasi transportasi online, serta program santri digitalpreneur di pesantren-pesantren, dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” imbaunya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan bahwa pihaknya sangat berkomitmen untuk melakukan revolusi desa, salah satunya melalui digitalisasi. Prediksi yang diberikan PBB menyebutkan bahwa dalam hitungan tahun, 60% warga dunia akan memilih tinggal di kota.

Baca juga: Bandara Soetta Layani 818 Penerbangan Private Jet

"Kalau tidak ada revolusi di desa, yang tinggal di kota bisa 90% dan desa ditinggalkan," lapor Ridwan.

"Saya laporkan juga di Jawa Barat, Bapak Wapres, kemarin kami mewisuda 1.249 petani milenial. Orang-orang kota yang kami rayu kembali ke desa, kami bantu tanahnya, modalnya, jualnya, digitalnya, sehingga mereka punya slogan sekarang 'tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia'," tandasnya. (Che/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya