Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PLATFORM peer-to-peer lending online (fintech) lokal AdaKami menegaskan kembali komitmennya untuk terus meningkatkan literasi keuangan di Indonesia. Kali ini, AdaKami menggandeng aktris dan presenter Yuki Kato untuk berkolaborasi dan membantu menyampaikan proses edukasi lebih luas lagi.
Menurut Business Development Manager AdaKami Jonathan Krissantosa, pihaknya berharap melalui kolaborasi ini, edukasi mengenai keuangan khususnya pinjaman online (pinjol) jauh lebih efektif.
"Yuki ini salah satu upaya kita mengedukasi (masyarakat). Kita punya banyak banget program, kita sempat bikin pilot project dan kita lihat antusias masyarakat ternyata lebih mau dengerin Yuki. Harapannya netizen jauh lebih mau mendengar edukasi keuangan supaya ke depannya AdaKami dan platform-platform lain punya user yang berkualitas,“ kata Jonathan dalam acara konferensi pers di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/3).
Salah satu edukasi yang penting ialah membantu masyarakat untuk tidak terjebak pada pinjol ilegal. Karena pada dasarnya, menurut Jonathan, AdaKami hadir dengan semangat literasi dan iklusi keuangan.
"Karena konsep dasarnya adalah kami melayani orang-orang yang unbank atau underserve, artinya mereka belum punya akses ke perbankan, atau portofolionya terlalu kecil untuk dapat pinjaman di bank," jelasnya.
Dia pun memberikan tips melakukan pinjaman yang benar. Pertama, pinjaman tidak boleh lebih besar 30% dari penghasilan bulanan.
Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah bunga yang ditawarkan. Jonathan menjelaskan bahwa fintech resmi yang terdaftar di OJK menerapkan bunga maksimal 0,4% per hari.
"Bedanya kalau yang ilegal bunganya suka-suka mereka, hari ini 0,4% besok 1%, besoknya 10%. Itu yang sering terjadi karena informasinya gak jelas. Sementara kalau yang sudah berizin (OJK) itu semua jelas, tenor pinjamannya, kapan harus bayar, bayarnya ke mana, itu informasinya sudah ada di aplikasi," paparnya.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat meminjam uang dengan tujuan yang jelas. Akan lebih baik jika pinjaman tersebut dapat menghasilkan suatu aset.
Jonathan mencontohkan bahwa semenjak pandemi covid-19, 40% pengguna AdaKami menggunakan pinjamannya untuk modal usaha. "Jadi sebenarnya pemahanan masyarakat yang sudah melek finansial sudah tahu sebenarnya (pinjamannya) harus dipakai untuk apa," katanya.
Selain itu, bisa untuk dana darurat, termasuk bayar uang sekolah atau biaya berobat. "Dan gak jarang juga user kita (menggunakannya) tetep spending karena kebutuhan harian itu kan gak mungkin berhenti," ujarnya.
Yuki Kato menyambut positif kolaborasi ini dan berharap dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami arti pentingnya literasi finansial itu sendiri. Menurut Yuki, dengan adanya kolaborasi bersama AdaKami ini, masyarakat dapat lebih paham mengenai pengelolaan secara bijak dan memiliki siklus keuangan yang sehat dan baik.
"Harapannya ingin banget untuk mengedukasi lebih luas untuk masyarakat Indonesia tentang apa sih peer-to-peer lending, kalau mau minjem kayak gimana, cara bayarannya bagaimana," kata Yuki.
"Karena kita bekerja sama, aku pun sering banyak nanya sama teman-teman di AdaKami tentang keuangan. Aku senang bisa menjadi speaker-nya untuk teman-teman yang butuh edukasi itu, dan aku pun dapat edukasi yang sama," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Financial Trainer Ligwina Hananto menjelaskan bahwa utang tidak selalu jelek, ada utang baik, ada utang jahat. Utang yang baik akan menyebabkan kita memiliki aset atau sesuatu yang bermanfaat.
"Kalau utang jahat, efeknya panjang, karena biar cepet aja dapat hari ini tapi bikin pusing, marah-marah, dan lebih parah bikin hubungan dengan orang-orang terdekat kita berantakan," ungkapnya.
Agar tidak terjerat utang yang jahat, pengeluaran pun harus diatur. Untuk itu, Ligwina memberikan rumus pengeluaran yang baik yakni rumus 1234. Artinya, pengeluaran setiap bulan terbagi menjadi empat.
Antara lain, minimum 10% untuk menabung dan investasi. Kedua, maksimal 20% boleh dipakai foya-foya. Ketiga, maksimal 30% untuk pembayaran cicilan.
"Baru sekitar 40-60 persen untuk biaya hidup sehari-hari, buat makan, transport, bayar listrik, dan sebagainya. Gak harus baku seperti itu, tapi pengeluaran kita akan selalu ikut di empat kategori itu," pungkasnya. (S-2)
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Model-model ini dirancang agar dapat disesuaikan dengan risk appetite dan kebutuhan masing-masing lembaga keuangan sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan lebih baik.
Di zaman sekarang, keuangan pribadi nggak lagi sesederhana simpan uang di bawah bantal atau buka rekening di bank.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved