Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Pemulihan Ekonomi Dunia Diperkirakan Tidak Merata

M. Ilham Ramadhan Avisena
21/3/2022 16:39
Pemulihan Ekonomi Dunia Diperkirakan Tidak Merata
Pekerja AS mengirimkan barang ke sebuah toko pangan di Fairfax Virginia, Kamis (13/1). Permintaan meningkat seiring pulihnya ekonomi AS.(AFP)

GUBERNUR Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, pemulihan ekonomi dunia diperkirakan akan terjadi secara tidak merata. Hal itu karena situasi dan kondisi dunia yang cukup dinamis pada masa transisi dari keterpurukan akibat pandemi covid-19.

Hal itu disampaikan Gubernur BI dalam kuliah umum bertema Mendorong Akselerasi Pemulihan Ekonomi dan Menjaga Stabilitas di Tengah Normalisasi Kebijakan Negara Maju dan Ketegangan Geopolitik, Senin (21/3).

Salah satu hal yang menyebabkan tidak meratanya pemulihan ekonomi dunia ialah dominannya Amerika Serikat dan Tiongkok dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi global. Perry mengatakan, dua negara itu telah berperan signifikan pada kinerja perekonomian dunia di 2021.

"Ekonomi global tahun 2021 tumbuh relatif tinggi 5,7%. Masalahnya, ekonomi itu bertumbuh pada dua negara besar yaitu AS dan Tiongkok yang tentu saja menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ekonomi global berlanjut di 2022 ini," jelas Perry.

Dominasi Negeri Paman Sam dan Negeri Tirai Bambu pada perekonomian dunia juga tecermin pada kemampuan untuk pulih dari covid-19. Kedua negara itu memiliki kemampuan vaksinasi, stimulus fiskal dan moneter yang lebih mumpuni ketimbang negara lain, utamanya negara berkembang.

Alhasil, pemulihan ekonomi dari pandemi menjadi tak merata. Sebab, banyak negara miskin dan berkembang yang terkendala akses vaksinasi, stimulus fiskal dan moneter, serta beban utang di masa transisi dari dampak pandemi.

Karena itu, kata Perry, Indonesia mengusung tema untuk pulih bersama dalam Presidensi G20 2022. "Bagaimana keketuaan Indonesia Presidensi G20, mengajak global khususnya negara G20 untuk recover together, recover stronger. Tema itu dilakukan melalui jalur sherpa dan keuangan," jelasnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya