Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Produksi Timah Pada 2012 Turun 15.087 Ton

Mediaindonesia.com
15/3/2022 10:47
Produksi Timah Pada 2012 Turun 15.087 Ton
Ilustrasi(ANTARA/Maha Eka Swasta )

Produksi bijih timah PT Timah Tbk pada 2021 sebanyak 24.670 ton atau turun 15.087 ton dari tahun sebelumnya mencapai 39.757 ton, sebagai dampak pandemi Covid-19.

"Dampak pandemi Covid-19 ini tidak dapat dipungkiri yang mempengaruhi kinerja produksi perseroan tahun lalu mengalami penurunan," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Abdullah Umar di Pangkalpinang, Selasa (15/3).

Ia menjelaskan produksi bijih timah PT Timah 2021 sebesar 24.670 ton Sn tersebut berasal dari penambangan darat 46 persen dan penambangan bijih timah di laut 54 yang tersebar di wilayah operasional perusahaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.

"Untuk keberlangsungan perseroan, PT Timah Tbk konsisten melakukan eksplorasi untuk meningkatkan cadangan timah," ujarnya.

Ia mengatakan produksi logam 2021 mencapai 26.465 metrik ton atau turun dari 2020 mencapai 45.698 metrik ton. Dengan rata-rata harga jual logam timah melesat 89 persen menjadi US$32.619.

"Perseroan membukukan penjualan logam timah sebesar 26.602 metrik ton turun dari tahun sebelumnya sebesar 55.782 metrik ton," katanya.

Menurut dia saat ini, PT Timah Tbk juga sedang membangun smelter peleburan berteknologi Ausmelt yang diyakini akan meningkatkan produksi perusahaan lantaran dapat mengolah timah kadar rendah.

"Pemanfaatan teknologi Ausmelt yang akan beroperasi di semester kedua tahun ini diharapkan mampu menekan biaya produksi pembuatan logam timah, sehingga profitabilitas Perseroan akan semakin cemerlang di tengah iklim usaha yang kompetitif," katanya. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik