Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Dua tahun bertransformasi menjadi bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem, PT Bank Jago Tbk berhasil membukukan kinerja positif yang solid pada 2021. Fokus terhadap segmen ritel (consumer), mass market, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bank Jago berhasil meraih laba pada 2021.
Pencapaian ini ditopang oleh pertumbuhan kredit yang solid dan efisiensi biaya dengan tetap menjaga rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang rendah.
Penyaluran kredit hingga akhir 2021 mencapai Rp5,37 triliun, meningkat 491% dari akhir 2020 sebesar Rp908 miliar. “Kami berangkat dari baseline yang rendah sehingga persentase kenaikannya terlihat sangat tinggi. Di sisi lain model bisnis yang tepat dan kolaborasi dengan ekosistem digital membuat penyaluran kredit lebih signifikan,” ujar Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar.
Selama 2021 Bank Jago telah berkolaborasi dengan sejumlah fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan digital lainnya dalam kerja sama pembiayaan (partnership lending). Hal ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan super app Gojek, aplikasi reksadana online Bibit, dan platform trading online Stockbit.
Kolaborasi membuat ekspansi bisa dilakukan secara cepat, efisien, dan pengelolaan risiko yang lebih terkendali. Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang berada di level 0,6%.
“Kolaborasi merupakan cara kami dalam melayani nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah serta masyarakat luas dan ritel secara efektif dan cepat. Melalui pembiayaan ini, kami ingin berkontribusi dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi,” kata Kharim.
Pertumbuhan kredit yang tinggi mendorong pendapatan bunga meningkat 624% menjadi Rp652 miliar. Sementara itu beban bunga terkerek 147% menjadi Rp63 miliar. Dengan demikian pendapatan bunga bersih tercatat Rp590 miliar atau tumbuh 812%. Net interest margin (NIM) kini berada di angka 7,4%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,7%. Tidak hanya pendapatan bunga bersih, Bank Jago juga meraih fee based income sebesar Rp 56 miliar, tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemampuan menekan beban bunga tak lepas dari kehadiran aplikasi Jago yang diluncurkan pada April 2021. Dengan jumlah nasabah funding mencapai 1,4 juta orang, total dana pihak ketiga (DPK) pada akhir 2021 mencapai Rp3,68 triliun, meningkat 357% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Berkat aplikasi Jago, dana murah atau current account savings account (CASA) yang dihimpun mencapai Rp1,68 triliun, meningkat 667% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, deposito meningkat 242% menjadi Rp2 triliun. Pencapaian ini membuat porsi CASA terhadap total DPK meningkat, dari 27,2% pada akhir 2020 menjadi 45,6% pada akhir 2021. Sebaliknya, porsi deposito menyusut dari 72,8% pada akhir 2020 menjadi 54,4% pada akhir 2021.
“Peningkatan dana murah merupakan hasil dari penerimaan publik terhadap aplikasi Jago sebagai solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan. Kami percaya pengelolaan keuangan harus memiliki prinsip sederhana, kolaboratif, dan inovatif,” ujar Kharim.
Pertumbuhan kredit yang agresif, rasio NPL di level rendah, dan struktur biaya dana yang membaik berdampak positif pada perolehan laba bersih sebelum pajak (net profit before tax/NPBT) sebesar Rp9 miliar. Sementara itu laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) sebesar Rp86 miliar.
“Pencapaian laba pada 2021 merupakan permulaan dari bisnis Bank Jago. Dengan pondasi yang telah kami bangun dalam dua tahun ini, kami percaya pertumbuhan ke depan akan semakin solid dan cepat,” ujar Kharim.
Hingga akhir 2021 Bank Jago mencatatkan total aset sebesar Rp12,31 triliun, tumbuh 465% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan mencatatkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 170%, yang mencerminkan modal yang kuat untuk mendukung ekspansi tahun-tahun mendatang. (RO/E-1)
PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau Sspace terus merealisasikan ekspansi bisnis ke segmen event and exhibition. Itu dilakukan melalui tranformasi Sspace Musik dari TV Kereta ke ruang publik.
Ketua IBLAM School of Law, Prof Angkasa menegaskan bahwa pendidikan hukum tidak bisa stagnan di tengah era yang bergerak cepat.
Tidak hanya memberikan training, Coding Camp juga akan mendukung penyerapan kerja para lulusan melalui Event Bursa Kerja daring.
Dengan mengangkat tema “Empowering Learning through Innovation with AI, Data & Gamification,” MoodleMoot Indonesia 2025 menyoroti urgensi adaptasi teknologi dalam pembelajaran digital.
Di zaman sekarang, keuangan pribadi nggak lagi sesederhana simpan uang di bawah bantal atau buka rekening di bank.
UNIVERSITAS Siber Asia (UNSIA) masuk sebagai 100 besar universitas terdepan dalam bidang inovasi di dunia dalam daftar The World University Rankings for Innovation (WURI) 2025.
Perseroan juga terus menjajaki peluang kemitraan strategis untuk memperluas cakupan bisnis, khususnya di sektor pertambangan.
HMSP mencetak pertumbuhan pangsa pasar menjadi 31% di semester I-2025 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Citi Indonesia kembali meraih sejumlah penghargaan dalam ajang bergengsi Euromoney Awards for Excellence.
Selama dua tahun berturut-turut, Blibli masuk ke daftar bergengsi Fortune Southeast Asia 500. Pada 2025, Blibli berada di peringkat 260, naik 22 posisi dari 282 di tahun sebelumnya.
Pertamina EP Cepu (PEPC) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024. Itu tercermin dari total laba bersih yang mencapai US$817,6 juta atau setara Rp13,4 triliun di 2024.
SMRA mencetak sejarah baru dalam kinerja keuangannya untuk tahun buku 2024. Perusahaan properti ini melaporkan lonjakan pendapatan dan laba bersih tertinggi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved