PEMERINTAH berencana meniadakan gerbang tol pada 2024 dalam rangka mengimplementasikan sistem transaksi nirsentuh di jalan bebas hambatan (multi lane free flow/MLFF). Ditargetkan itu akan berlaku di seluruh ruas tol di Indonesia.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danang Parikesit dalam webinar Infrastruktur untuk Indonesia, Rabu (2/3). "Gate itu akan kita buka, sehingga pada 2024 tidak akan ada gardu tol," ungkapnya.
BPTJ, kata Danang, akan menjajal transaksi nirsentuh di jalan tol pada triwulan IV 2022. Perencanaan, regulasi, dan dokumen desain MLFF disebut telah disusun sejak Agustus 2021. Saat BPTJ sedang dalam proses survei dan implementasi gantri untuk transaksi MLFF.
Pada Juni 2022, BPTJ bakal melakukan demo and user acceptance testing aplikasi MLFF untuk diluncurkan pada bulan berikutnya. Lalu pada Oktober 2022 akan diluncurkan pengoperasian MLFF, dalam periode ini implementasinya bakal tetap beriringan dengan transaksi tap e-money, sekaligus masa transisi.
Baca juga: Kemenkes Waspadai Penularan Omikron Usai Libur Panjang
Kemudian pada Desember 2022 operasi MLFF bakal dilakukan 100% di 5 ruas transisi dan terus diperluas ke seluruh ruas tol di Tanah Air. "Timeline yang akan kita lakukan di akhir tahun ini kita akan mencoba di beberapa ruas, dan pada akhir tahun depan itu betul-betul sudah 100%," terang Danang.
Dia menyampaikan transaksi nirsentuh itu akan didukung oleh teknologi satelit yang terhubung dengan kamera di pintu masuk tol. Dengan sistem itu, BPTJ dapat mengumpulkan data masyarakat yang melewati titik tol dan terpantau mobilitasnya.
"Sehingga masyarakat tidak perlu tapping, ketika dia lewat gate terbuka dan langsung bisa jalan. Data yang akan dicollect dari masyarakat adalah data pembayaran melalui ewallet, debet card, credit card, atau e-money, atau payment system lain, itu bisa kita integrasikan ke dalam sistem yang bisa menjadi satu," pungkas Danang. (OL-4)