Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Luncurkan Jago Syariah, Saham Bank Jago Bertengger di 16.250 pada Sesi 1

Mediaindonesia.com
22/2/2022 12:44
Luncurkan Jago Syariah,  Saham Bank Jago Bertengger di 16.250 pada Sesi 1
Peluncuran aplikasi Jago Syariah milik Bank Jago(Dok.Bank Jago)

Bank Jago Tbk meluncurkan aplikasi Jago Syariah hari ini guna melengkapi layanan  bagi nasabah yang membutuhkan layanan syariah di era digital. 

Peluncuran ini disambut positif oleh para investor dengan memburu kembali saham bank yang memiliki kode perdagangan ARTO ini. Alhasil, pada sesi 1 bursa hari ini saham Bank Jago bertengger di harga 16.250 per lembar saham dengan investor asing membukukan nett buy sebanyak Rp199,35 miliar. 

Saham Bank Jago menghadapi tekanan jual cukup besar pada perdagangan pekan lalu. Saham bank digital ini sempat tertekan hingga ke level Rp13.750 sampai akhirnya perlahan bangkit lagi untuk kembali ke level Rp14.000, Rp15.000 hingga Rp16.000 pada perdagangan kemarin. 

Peluncuran aplikasi Jago Syariah serta akan masuknya saham Bank Jago dalam indeks MSCI Global pada 1 Maret mendatang, akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham Bank Jago ke depan. 

Terkait peluncuran aplikasi syariah hari ini, Bank Jago menyebutkan bahwa  sejak meluncurkan aplikasi Jago pada April 2021, Bank Jago  mencermati tingginya permintaan konsumen akan layanan perbankan syariah. Masyarakat menginginkan produk dan layanan perbankan syariah yang mumpuni dan memiliki kualitas yang setara dengan perbankan konvensional, terutama dalam penggunaan teknologi dan fitur-fitur bertransaksi.

Indonesia sendiri merupakan rumah dari lebih 230 juta umat Muslim. Namun produk dan layanan perbankan syariah masih belum menjadi pilihan utama dibandingkan produk dan layanan perbankan konvensional.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2021 lalu, aset perbankan syariah (bank syariah dan UUS) tercatat sebesar Rp 646 triliun atau hanya 6,5% dari total aset perbankan umum sebesar Rp 9.913,7 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 512,8 triliun atau hanya sebesar 7% dari total DPK perbankan umum yang mencapai Rp 7.323,4 triliun.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan atas dasar itu Bank Jago meluncurkan aplikasi digital Jago Syariah yang diharapkan bisa menjadi katalis positif dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan industri keuangan syariah serta meningkatkan kontribusi perbankan syariah terhadap perbankan nasional.  

“Digitalisasi akan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah sekaligus memperluas pangsa pasar. Kami meyakini kehadiran aplikasi digital perbankan syariah akan berdampak positif dalam mendorong kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional,” ungkap  Kharim di Jakarta, Selasa (22/02)

Aplikasi Jago Syariah dirancang sebagai aplikasi personal yang membuat pengelolaan keuangan menjadi lebih simpel, kolaboratif, dan inovatif. Sama canggihnya dengan aplikasi Jago konvensional, nasabah dapat merasakan inovasi dan fitur unggulan, seperti Kantong (Pockets) dengan akad wadiah dan kemampuan terintegrasi dengan ekosistem digital lain, termasuk Gojek, GoPay, dan Bibit.

“Dengan hadirnya Jago Syariah, kami bertekad mewujudkan aspirasi besar kami dalam meningkatkan kesempatan tumbuh segmen syariah melalui solusi keuangan digital yang fokus pada kehidupan sehari-hari atau life-centric finance solution. Kami bersyukur, hari ini kami berhasil mewujudkannya,”  kata Kharim.

Bank Jago percaya bahwa aplikasi Jago Syariah tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi nasabah yang sudah ada tetapi dapat menjadi terobosan baru dalam mengakselerasi inklusi dan literasi keuangan (financial inclusion and literacy) di segmen syariah yang belum terlayani dengan layak (underserved). (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya