PT PLN (Persero) berhasil merampungkan kontruksi gardu induk atau GI 150 kilovolt (KV) Kalselteng 1 Town Freeder Transformator (TFT) di Desa Tumbang Kajuei, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Dengan rampungnya pembangunan GI, perusahaan setrum itu juga mengurangi atau mempensiunkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tumbang Jutuh dan Tumbang Telaken.
General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat Didik Mardiyanto menjelaskan, gardu induk ini akan mengalirkan pasokan listrik dari PLTU Independent Power Producer (IPP) Kalselteng 1 berkapasitas 200 megawatt (MW).
Nantinya, GI Kalselteng 1 TFT dapat menyuplai listrik warga yang berada di Kecamatan Rungan dan Kecamatan Manuhing, di Kabupaten Gunung Mas, serta juga warga lain di sekitarnya. “Dengan hadirnya infrastruktur ini tentunya akan meningkatkan keandalan listrik bagi pelanggan," kata Didik dalam keterangan pers yang dikutip Senin (7/2).
Selain meningkatkan keandalan pasokan listrik, PLN juga dapat menghemat Rp20,6 miliar dari pengoperasian gardu induk tersebut.
Sebelumnya, PLN mesti mengoperasikan PLTD untuk bisa melistriki masyarakat warga di kedua desa tersebut dan hanya menikmati listrik 18 jam per hari.
Namun, saat ini telah tersambung dengan sistem Kalimantan dan 2.850 pelanggan menikmati listrik 24 jam. "2.850 pelanggan sebelumnya disuplai melalui PLTD Tumbang Jutuh dan Tumbang Telaken. Dengan hadirnya listrik PLN ini kami berharap aktivitas warga jadi semakin mudah," pungkas Didik.
Adapun pembangunan GI ini menelan investasi sebesar Rp12 miliar dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 31,82%.
Selain itu, Didik menjelaskan, GI ini juga telah memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari PLN Pusat Sertifikasi. SLO merupakan bukti pengakuan formal suatu instalasi listrik telah berfungsi sesuai persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan siap dioperasikan. (OL-12)