Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Smart City Bukan Hanya Teknologi, Tapi Juga Keterlibatan Masyarakat

Despian Nurhidayat
28/1/2022 14:16
Smart City Bukan Hanya Teknologi, Tapi Juga Keterlibatan Masyarakat
Warga menaiki Bus Rapd Transit (BRT) Trans Makassar, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (27/1).(Antara)

WALI Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan bahwa untuk membangun sebuah smart city, bukan hanya kecanggihan teknologi yang dibutuhkan, namun juga keterlibatan masyarakat yang berada dalam wilayah perkotaan tersebut. Maka dari itu, pelibatan masyarakat khususnya kebudayaan lokal jangan sampai terlupakan dalam pembangunan smart city.

"Makassar membuat konsep agar masyarakat bisa terlibat secara utuh dalam konsep kota digital ini. Maka dari itu, kami buat konsep yang sedikit berbeda," ungkapnya dalam acara MGN Summit 2022, Jumat (28/1).

Lebih lanjut, Danny menambahkan bahwa dalam digitalisasi, dua fondasi yang perlu dimiliki ialah hardware dan software. Namun, pihaknya menganggap ada faktor lain yang tidak boleh terlupakan.

Hal ini ialah heartware, di mana karakter kota, daerah, dan keindonesiaan dikatakannya harus tetap terjaga dengan baik dan jangan sampai terlupakan serta terlena dengan masifnya digitalisasi.

"Makassar melihat perlu ditanamkan satu nilai dalam digitalisasi itu. Maka kami ambil sebuah kata yakni Sombere yang merupakan heartware. Digitalisasi ini satu bahayanya, yaitu membuat semuanya menjadi sama. Padahal karakter kota, daerah dan keindonesiaan itu harus tetap terjaga. Jangan sampai digitalisasi ini membuat karakter keindonesiaan berkurang," ujar Danny.

Menurutnya, kata Sombere berasal dari kebudayaan Bugis Makassar yang memiliki arti great hospitality, great humble, dan great brotherhood.

"Maka smart city di Makassar dengan Sombere ini mengandung arti high technology with high touch. Tanpa pelibatan masyarakat, smart city akan sulit berhasil," lanjutnya.

Pengaplikasian digital pada sistem pemerintah kota di Makassar pun dilakukan di hampir semua bidang. Hal ini pun diakui merupakan berkah dari pandemi covid-19 yang melanda dunia sehingga digitalisasi menjadi sebuah solusi.

"Saya kasih contoh, ekonomi Makassar 2019 itu tumbuh 8,79%, 2020 turun jadi minus 1,27%. Kemudian 2021 ternyata tumbuh hampir 5%. Terjadi rebound dan sektor online dari ibu-ibu yang jualan di rumah menjadi pemicu kenaikan ini. Berarti digitalisasi adalah solusi. Kalau kita sepakat dengan hal ini, maka akselerasi tidak akan sulit," tegas Danny.

Dia pun menuturkan bahwa komitmen pemerintah kota menjadi salah satu hal yang penting dilakukan untuk mengakselerasi pembentukan smart city. Bahkan, komitmen ini dikatakan harus tertuang dalam regulasi.

"Dalam hal ini di Makassar tertuang dalam visi dan misi, di mana Sombere sudah masuk dalam visi kami. Sehingga digitalisasi ini bukan hanya lip service saja, tapi juga komitmen pemerintah daerah harus tertuang dan merambah dalam semua kehidupan," pungkasnya. (Des)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya