Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional hanya mencapai 11,5% di 2021.
Angka tersebut masih di bawah target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 14,5%.
Meski begitu, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, porsi EBT di tahun lalu naik tipis dibanding 2020 yang sebesar 11,2%.
Baca juga: Indonesia Siap Ambil Peran Penting Pengembangan Energi Hijau Dunia
"Terkait dengan porsi bauran EBT, untuk 2021, angkanya adalah 11,5%. Jadi naik dari posisi di 2020. Jumlah kumulatif (EBT di 2021) sebesar 151,6 juta barrel oil equvalent," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1).
Dadan menjelaskan, alasan porsi EBT ,2021 di bawah target disebabkan karena masih dalam pandemi covid-19. Beberapa proyek EBT tertunda dalam jadwal Commercial Operation Date (COD) pembangkit di tahun lalu.
"Di 2021 masih pandemi, sehingga beberapa proyek delay, jadi tidak terjadi COD di 2021. Misalnya (prioyek) panas bumi terjadi demikian. Beberapa pembangkit listrik PLTA juga seperti itu," ungkapnya.
Dirjen EBTKE ESDM juga menerangkan, dari sisi penambahan kapasitas terpasang untuk pembangkit listrik EBT untuk yang on grid, termasuk Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berada di angka 654,76 megawatt (MW), lebih rendah dari target 854,78 MW.
"Jadi secara realisasai ini tercapai 77%. Ada beberapa proyek pembangkit yang memang mengalami penyesuasian dari sisi waktu terutama terkait masih isu pandemi," jelasnya.
Dari sisi investasi EBT, Dadan menuturkan masih berada di bawah target US$2,04 miliar, yakni sebesar US$1,51 miliar di 2021. Di 2022, target porsi bauran EBT sebesar 15,7%.
Pihaknya masih optimistis target pemanfaatan EBT sebanyak 23% dalam bauran energi nasional bisa tercapai di 2025. (OL-1)
CEO BPI Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan Jepang tertarik memberikan pendanaan jangka panjang untuk proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT) dan keberlanjutan di Indonesia.
PT Perkebunan Nusantara III, bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), mengambil langkah strategis dalam transisi energi melalui pengembangan PLTS.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Ketahanan energi merupakan salah satu prioritas utama dalam visi pembangunan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ke depan.
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved