Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Harga Minyak Goreng Kemasan Merek Masih Rp18.000 per Liter

Fetry Wuryasti
14/1/2022 14:32

PEMERINTAHmulai menggelontorkan operasi pasar minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp14.000 per liter mulai awal pekan ini (12/1). Minyak goreng bersubsidi tersebut diharapkan bisa menekan harga komoditas tersebut.

Namun di pasaran, seperti mini market, minyak goreng kemasan bermerek harganya masih tinggi, yaitu Rp47.400 per dua liter atau sekitar Rp23.700 per liter. Kemudian untuk minyak goreng kemasan lokal mini market seharga Rp36.900 per dua liter atau Rp18.450 per liter.

Merujuk pada situs Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, pada Kamis (13/1), harga minyak goreng curah ada pada level harga Rp18.000 per liter, dan kemasan sederhana pada harga Rp18.700.

Harga ini cenderung tidak bergerak bila dibandingkan dengan pekan sebelumnya Kamis (6/1). Pada tanggal itu, harga minyak goreng curah ada pada level harga Rp18.100 per liter, dan kemasan sederhana pada harga Rp18.600.

Sebelumnya, pada Senin (12/1) Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan minyak goreng subsidi akan mulai didistribusikan. Dia menjelaskan berbagai indikator penyebab kenaikan harga minyak goreng di pasar, salah satunya akibat lonjakan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang merupakan bahan baku utama minyak goreng.

Harga CPO Cif Rotterdam pada Oktober berada di kisaran US$1.368/ton CIF Rotterdam, jauh lebih tinggi dibandingkan di September yang sebesar US$1.235/ton.

"Kami sedang mengintervensi supaya minyak goreng ini tetap ada dan terjangkau. Tujuan kami barang ada dan terjangkau pada harga Rp14.000 per liter," tutur Lutfi.

Untuk menekan harga minyak goreng, pemerintah akan memakai mekanisme Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan menggunakan subsidi Rp3.000 per liter. Sebanyak 1,2 miliar liter minyak goreng kemasan sederhana itu untuk enam bulan pertama 2022. BPDPKS akan menggelontorkan anggaran Rp 3,6 triliun untuk mensubsidi minyak goreng. Kebijakan operasi pasar ini dapat diperpanjang kembali selama enam bulan apabila harga minyak goreng di pasar masih tetap tinggi.

"Sebanyak 1,2 miliar liter ini untuk enam bulan. Kami memprediksi harga akan jauh lebih landai dan stabil setelah enam bulan. Kalau ternyata harga tidak stabil dan tidak landai, kami akan teruskan lagi enam bulan kedua, sehingga totalnya menjadi 2,4 miliar liter," kata Lutfi.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian mengatakan program minyak goreng bersubsidi akan menggandeng 70 pelaku industri minyak goreng sawit (MGS). Pengusaha MGS akan menyediakan minyak goreng kemasan sederhana dengan didukung sekitar 200 packer. Nantinya, minyak goreng kemasan sederhana tersebut akan diberi label MINYAKITA. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya