Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

PT Bumi Alumni Galeri Luncurkan E-commerce

Mediaindonesia.com
31/12/2021 13:30
PT Bumi Alumni Galeri Luncurkan E-commerce
Ary Zulfikar.(DOK Pribadi.)

PERKUMPULAN Bumi Alumni (PBA) bersama UMKM alumni Unpad, Koperasi UMKM Alumni Indonesia (Kuali), dan PT Bumi Alumni Galeri (BAG) meluncurkan platform digital bumialumni.com, Kamis (30/12). Rencananya, grand launching bumialumni.com akan digelar pada Maret 2022.

Ketua Umum PBA sekaligus Komisaris Utama PT BAG Ary Zulfikar alias Azoo menyampaikan, ide membentuk e-commerce itu sebetulnya sudah muncul sejak 14 Maret 2020. Kala itu, para pendiri UMKM Alumni Unpad memiliki ide awal untuk membuat digital platform untuk pengembangan wirausaha alumni. "Kami ingin mewadahi potensi wirausaha alumni dan hasilkan laba dengan membuat jual beli secara daring (market place)," ujar Azoo yang juga Direktur Eksekutif LPS ini dalam keterangan resmi, Jumat (31/12).

Lantas hal pertama yang dilakukan yakni mengidentifikasi kekuatan atau potensi para alumni terutama yang melakukan kegiatan usaha. "Semua alumni memiliki keahlian yang bisa disalurkan untuk mengembangkan wadah jual beli daring," kata Azoo.

Kemudian, pengurus melakukan pendataan jumlah alumni yang melakukan kegiatan usaha. "Di Maret 2020 kami melakukan pendataan dan melihat para alumni melakukan pemanfaatan media sosial untuk sarana berjualan. Nah dari situ kita memiliki ide untuk merangkul para UMKM Unpad," ujar Azoo.

Azoo melanjutkan, para alumni itu perlu dirangkul dalam wadah organisasi supaya pelaku UMKM Alumni memiliki kemandirian ekonomi dan berdaya saing. Di samping hal itu, pertimbangan membentuk platform digital karena pelaku UMKM di Indonesia yang memanfaatkan ekosistem digital baru 12 juta dari total pelaku UMKM (2019) yaitu 65.465.4997 atau 18,33%. "Sedangkan pengguna internet di Indonesia sebanyak 171,17 juta orang (64,8%) sehingga potensi UMKM dengan memanfaatkan ekosistem digital sangat besar," tutur Azoo. 

Pertimbangan lain, berdasarkan survei yang dilakukan Sigmaphi pada 22 Desember 2021 terungkap bahwa jenis bantuan yang paling dibutuhkan pelaku UMKM di 2022 yaitu pasar (67%), bukan modal (29%) atau sumber daya manusia (5%). "Nah ternyata yang paling banyak dicari bukan modal, tetapi pasar. Nah ini juga yang menjadi basis PBA membuat platform digital. Kalau offline, PBA sudah maju dengan membikin empat gerai. Nah offline dan online harus saling bersinergi," ujar Azoo.

Azoo juga berharap dengan adanya platform digital ini, peserta PBA tidak hanya berasal dari Alumni Unpad saja, tetapi menjangkau pihak dari nonalumni Unpad. "Sudah saatnya PBA membuka peluang kepada UMKM Alumni non-Unpad. Mari kita bersiap-siap untuk mengepakkan sayap lebih besar lagi untuk menjunjung asas fairness baik dalam kesempatan maupun harga yang wajar dan kompetitif," jelas Azoo.

Ketua Bidang Hubungan Antarlembaga PBA Dewi Tenty menyampaikan transformasi digital merupakan suatu yang tidak bisa dielakkan. Oleh karena itu, para pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan perubahan itu demi meningkatkan daya saing. Dewi menyatakan, ada tiga masalah yang selama ini dialami UMKM Alumni Unpad. Ketiganya yakni permodalan anggota, perizinan, serta marketing dan pemasaran. 

Menurut Dewi, masalah utama dari ketiga hal itu masalah marketing dan pemasaran. "Sepakat dengan Kang Azoo, masalah utamanya yaitu pemasaran. Kalau ada marketnya semua bisa dilalui. Kalau tidak ada market, mau bikin produk sebagus apapun, secantik apapun akan sulit," ucap Dewi. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya