Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Said Abdullah meminta pemerintah fokus mendorong kepentingan nasional dalam forum G20. Sebab, menurutnya, itu merupakan momentum untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Melalui keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Rabu (1/12), Said bilang, pemerintah mesti menekankan 7 poin utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Pertama yakni mengupayakan pertemuan itu berkontribusi pada penguatan agenda pemulihan ekonomi nasional dan global.
Baca juga: Kemendagri: Konsep Kota Cerdas Harus Layak Huni dan Berkelanjutan
Kedua, memperkuat kerja sama global menyoal pasokan vaksin covid-19, akses vaksin yang setara, dan mendorong kemampuan Indonesia memproduksi vaksin. Ketiga mendorong transformasi ekonomi nasional dengan memperkuat mata uang rupiah dan sistem pembayaran digital.
"Hal keempat, G20 dapat menjadi tumpuan bagi kepentingan nasional untuk meningkatkan kemampuannya dalam memberikan dukungan pembiayaan dan investasi di Indonesia," kata Said.
Kelima, memberikan dukungan terhadap UMKM nasional dengan transformasi akses dana murah, pemasaran produk melalui platform digital, dan kemudahan akses pasar ekspor. Keenam, memperkuat sistem perpajakan Indonesia untuk meminimalisasi praktik penghindaran pajak.
Terakhir, ialah mendukung dan mengoptimalisasi capaian Indonesia dalam pembangunan rendah emisi guna memitigasi perubahan iklim. "Ketujuh agenda itu harus menjadi fokus perjuangan pemerintah pada KTT G 20 di Bali nanti, dan saya berharap pemerintah bisa maksimal memasukkan agenda tersebut," kata Said.
Lebih lanjut, dia menambahkan, pertemuan KTT G20 di Bali amat potensial memulihkan perekonomian Pulau Dewata. Menurut Said, bila pertemuan itu dilakukan secara virtual, maka dampak pada perekonomian Bali akan minim.
Karenanya, Said mendorong agar KTT G20 di Bali dilaksanakan secara dalam jaringan (daring). Namun itu perlu dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan dan pengawasan yang mumpuni.
"Saya berkeyakinan sepanjang pemerintah melakukan screening secara ketat terhadap tamu dan degelasi kedatangan dari luar negeri, dan pemberlakuan karantina yang lebih lama, maka kekhawatiran kita terhadap penyebaran virus dapat diantisipasi," terangnya.
Dia menambahkan, beberapa waktu belakangan dunia dihebohkan dengan varian covid-19 baru, yakni Omicron. Varian yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan itu kerap disebut memiliki daya tular yang lebih tinggi ketimbang varian lainnya.
Namun Said bilang, hal-hal yang tersiar mengenai Omicron mestinya tak ditelan mentah-mentah. Pasalnya dunia masih melakukan penelitian pada varian dengan nama ilmiah B.1.1 529 tersebut. "Karenanya saya berharap pemerintah tetap melaksanakan KTT G 20 secara fisik (offline)," pungkas dia. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved