Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
OPTIMISME pengembang sampai menjelang akhir 2021 semakin tampak. Beberapa pengembang sudah menyiapkan proyek barunya yang siap diluncurkan di tahun depan. Kondisi ini tidak lepas dari makin menurunnya ancaman pandemi, seperti di Jakarta sudah masuk PPKM 1. Harapannya, tidak ada gelombang ketiga di awal 2022.
"Kami berharap pandemi ini berakhir dalam 3-4 bulan ke depan. Mudah-mudahan properti akan pick up. Mungkin nanti 2023 puncaknya properti," ujar Asmat Amin, Managing Director dan CEO Arrayan Group, dalam keterangan resmi, Minggu (28/11) .
Karena itu, Arrayan Group mempersiapkan produk terbarunya di akhir tahun ini. Bahkan ke depan, pengembang lebih serius dan fokus merambah pasar properti komersial. Tahap awal akan difokuskan di kawasan Grand Cikarang City 1 dan Grand Cikarang City 2, baik hunian atau realestat maupun ruko untuk melengkapi kawasan hunian tersebut.
"Kami memilih lokasi strategis di perumahan yang sudah kami bangun karena ke depan kami akan mengembangkan konsep kota. Semua ada di satu kawasan, seperti ruko (rumah toko), ruki (rumah kios), rumah sakit, mal, sekolah," ujar Asmat Amin.
Adapun tahap awal akan dibangun sekitar dua klaster hunian di Grand Cikarang City 1 dengan harga mulai dari Rp300 jutaan hingga Rp700 jutaan. Ruko yang dibangun bersamaan dengan landed house akan dipasarkan mulai dari Rp800 jutaan sampai Rp2 miliar. Target pasar ialah keluarga muda yang banyak mendominasi para pekerja di timur Jakarta. Berbagai fasilitas akan tersedia di klaster untuk kenyamanan penghuni.
Keyakinan Asmat Amin tentang potensi properti komersial juga dilihat dari tingginya antusias konsumen terhadap ruko Grand Cikarang City 2. Arrayan Group juga telah merealisasikan kehadiran ruko tersebut dengan menggelar acara serah terima kunci sebanyak 16 ruko kepada para pembeli pada Sabtu (27/11). Ruko dipasarkan dengan harga perdana Rp750 juta dengan ukuran 4x12 meter persegi. Ini merupakan tahap pertama dari rencana pengembangan sekitar 200 ruko yang saat ini juga sudah mulai dipasarkan.
"Ruko ini akan melengkapi Grand Cikarang City 2 yang akan menjadi kota mandiri yang favorable karena lokasinya yang bagus sekali. Ia diapit oleh dua kawasan industri terbesar di Indonesia yaitu Karawang dan Cikarang," ujar Asmat Amin.
Direktur Marketing PT Alexandra Citra Pertiwi (pengembang GCC 2) Tuti Mugiastuti menambahkan, lokasi Grand Cikarang City 2 sangat strategis berada persis di jalan jalur provinsi dan perbatasan antara Cikarang dan Karawang. "Cikarang sebagai kawasan industri terbesar di Asia, sementara Karawang merupakan kota industri terbesar di Indonesia. Konsumen sangat beruntung membeli ruko maupun rumah di Grand Cikarang City 2 karena potensi dan prospeknya sangat tinggi," terang Tuti.
Hingga saat ini, dalam kawasan Grand Cikarang City 2 sudah dihuni oleh sekitar 4.500 keluarga. Hunian yang terbangun hampir 5.000 unit. Dari total lahan seluas 260 hektare kini telah dikembangkan seluas 60 hektare. Beberapa fasilitas juga sudah dibangun, seperti tempat ibadah, hingga persiapan pembangunan fasilitas sport city.
Asmat menambahkan ada komposisi ideal antara hunian dan fasilitas komersial. Dengan jumlah hunian 5.000 unit, jumlah rukonya sekitar 200 unit. "Komposisi inilah yang mau kami capai supaya kotanya bisa lebih hidup. Baik komersial maupun hunian dengan populasi yang banyak akan saling mendukung. Kami berharap agar kawasan ini menjadi kota mandiri yang berdiri sendiri. Apalagi lokasinya sangat strategis serta aksesnya mudah dan dekat ke Kota Karawang maupun Kota Cikarang," ungkapnya.
Masuknya Arrayan Group ke properti komersial sangat menarik karena selama ini lebih banyak bermain di perumahan subsidi. Bahkan, Asmat Amin sempat dijuluki Raja Rumah Subsidi di timur Jakarta. Dua proyek rumah subsidinya diresmikan oleh dua presiden yang berbeda. Presiden Susilo Bambang Yudhono ketika itu meresmikan Kota Serang Baru pada 2007. Kemudian giliran Presiden Joko Widodo meresmikan Villa Kencana Cikarang di pertengahan 2017. Ini menjadi bukti betapa Asmat Amin diakui sebagai pengembang rumah subsidi tingkat nasional. Rumah subsidi lain yang sudah dibangun ada Grand Cikarang City, Grand Vista Cikarang, dan Grand Karawang Residence.
Arrayan Group memiliki banyak lahan yang strategissehingga pihaknya mau tidak mau harus mengembangkan properti komersial. Lokasinya dekat dengan jalan utama, dekat moda transportasi massal dan sentra ekonomi sehingga menjadi pertimbangan utama membangun properti komersial. Selain itu, waktunya saat ini juga dinilai tepat untuk masuk ke komersial.
"Kami lihat timing-nya. Kalau sudah tepat, baru kita gas yang komersial. Saya rasa, saat ini sudah waktunya untuk kami start. Jadi kalau mau jualan tahun depan, harus start dari sekarang. Saya berharap Desember ini kami sudah mulai jualan rumah komersial," ujar Asmat Amin.
Asmat Amin optimistis ekspansi perusahaannya yang mulai fokus menggarap pasar properti komersial akan menuai sukses mengingat banyak lokasi proyek yang terletak di area strategis, khususnya timur Jakarta sebagai pusat kawasan industri. Belum lagi banyaknya infrastruktur yang sudah dan akan dibangun pemerintah, baik jalan maupun transportasi massal. Besarnya potensi inilah yang diyakini menjadi kekuatan utama mendorong penjualan properti komersial.
Baca juga: Konsumsi Listrik Naik Indikasi Ekonomi Pulih
"Target pasar kami tentunya keluarga muda dan masyarakat, termasuk para pekerja industri, baik di Cikarang maupun Karawang. Apalagi UMR pekerja di timur Jakarta ini juga paling besar se-Indonesia," tegasnya. Walau akan fokus pada pengembangan properti komersial, Asmat Amin memastikan bahwa Arrayan Group tetap akan membangun rumah subsidi. (OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved