Konsumsi Listrik Naik Indikasi Ekonomi Pulih

M. Ilham Ramadhan Avisena
28/11/2021 17:12
Konsumsi Listrik Naik Indikasi Ekonomi Pulih
Pekerja PLN melakukan perawatan pada jaringan listrik dalam keadaan masih bertegangan di Desa Ngasem, Kediri, Jawa Timur, Jumat (23/7/2021).(ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani )

DIREKTUR Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menuturkan, peningkatan konsumsi listrik yang terjadi pada Oktober 2021 mengindikasikan aktivitas ekonomi Indonesia mulai bertumbuh dan pulih. 

"Ini artinya aktivitas ekonomi mulai pulih dan bertumbuh yang ditandai dengan meningkatnya konsumsi listrik. Ini juga merupakan hal yang bagus dengan PLN yang mengkhawatirkan over capacity listrik," kata Fabby kepada Media Indonesia, Minggu (28/11). 

Baca juga: ShopeePay 12.12 Birthday Deals Hadir Rayakan Pencapaian UMKM Sepanjang 2021

Dia bilang, selain mengikis kekhawatiran over kapasitas, peningkatan konsumsi listrik juga akan berdampak baik pada pendapatan perseroan. Itu berarti naiknya konsumsi listrik akan membantu perbaikan arus kas perusahaan pelat merah tersebut. 

Karena peningkatan konsumsi itu pula, PLN diminta untuk memastikan kesiapan dan keandalan sistem. Hal tersebut bertujuan agar tak ada kendala pasokan listrik untuk dialiri kepada pelanggan. 

"Selain itu, PLN perlu segera melakukan pelelangan pembangkit sesuai dengan RUPTL 2021-2030 untuk antisipasi peningkatan permintaan listrik di masa depan," kata Fabby. 

Diberitakan sebelumnya, terjadi peningkatan konsumsi listrik pada 2021 yang memecahkan rekor tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Executive Vice President Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN Edwin Nugraha Putra menjelaskan, konsumsi listrik pada bulan Oktober 2021 mencapai 22 Terawatt-hour (TWh). 

Angka konsumsi bulanan itu bahkan lebih tinggi sejak 2017. Sementara secara kumulatif, hingga Oktober angka konsumsi listrik secara kumulatif telah mencapai 210 TWh atau tumbuh 4,7% dibandingkan bulan Oktober 2020. 

"Meskipun sebelumnya ada tekanan covid-19, tapi bouncing cukup cepat. Hingga November ini, kenaikan energi konsumsi yang tinggi melebihi catatan kita dibandingkan beberapa tahun lalu," ujar Edwin dikutip dari siaran pers, Minggu (28/11). (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya