Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
RAPAT Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) yang digelar pada Jumat (12/11) menyetujui menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penambahan modal melalui rights issue.
Bank yang dikenal sebagai digital-only bank pertama di Indonesia, dengan dua produk unggulannya, Tunaiku (platform pinjaman digital) dan Senyumku (bank digital), itu akan Menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 20 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp.100,00 per lembar.
Dana hasil rights issue akan digunakan untuk menambah modal inti minimum perseroan sebagai Bank BUKU II, sesuai dengan Peraturan OJK (POJK) No.12/2020 yang mewajibkan Bank BUKU II untuk menambah modal inti minimum hingga Rp2 triliun pada Desember 2021 dan Rp3 triliun pada Desember 2022.
Sebagai bank yang selalu berusaha menjadi yang terdepan dengan teknologi terkini, Amar Bank juga akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung inisiatif pengembangan bisnis dan inovasi teknologi perusahaan.
"Amar Bank sangat mendukung kebijakan OJK untuk memperkuat arsitektur perbankan di dalam negeri melalui mekanisme penambahan modal inti minimum. Hal ini akan menjadi landasan yang baik bagi industri perbankan dalam negeri untuk memperkuat sistem keuangan nasional. Seperti sebelumnya, kami selalu memenuhi persyaratan OJK, dan dengan rights issue ini, kami akan terus menambah modal dan menghadirkan inovasi yang memberdayakan kehidupan masyarakat," ungkap President Director Amar Bank, Vishal Tulsian dalam keterangan resmi, Minggu (14/11).
Dia mengatakan di tengah gelombang kedua pandemi covid-19 dan pembatasan sosial yang diberlakukan pada 2021, Amar Bank mempertahankan kinerja yang stabil. Meski tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit dan mengumpulkan dana dari masyarakat, perseroan melihat prospek yang cerah untuk ke depannya, karena percepatan vaksinasi kedua dan perbaikan ekonomi di kuartal II 2021 yang tumbuh 7,07% secara year on year.
Dengan tenor pinjaman yang menarik, produk pinjaman digital andalan perusahaan, Tunaiku, terus menyalurkan pinjaman sebesar Rp847 miliar hingga Juni 2021 (YTD). Perseroan juga membukukan total pinjaman sebesarRp 1,85 triliun per Juni 2021, meningkat sebanyak 8,1% secara year to date.
"Reputasi kami sebagai bank digital yang inovatif tecermin dalam kinerja positif kami. Kami percaya bahwa Amar Bank akan terus berkontribusi untuk meningkatkan inklusi keuangan kepada lebih banyak orang di Indonesia, terutama mereka yang membutuhkan. Dengan meningkatkan dan memperkuat ekosistem digital kami, seperti integrasi antara platform pinjaman digital kami, Tunaiku dan bank digital, Senyumku, kami ingin terus memberdayakan masyarakat dan memungkinkan mereka untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui teknologi," ujar Vishal.
Sepanjang paruh pertama 2021, Amar Bank mempertahankan jumlah dana pihak ketiga atau third-party funds yang memuaskan, dengan giro dan tabungan tercatat sebesar Rp155 miliar, meningkat 94,7% secara year to date. Liquidity coverage ratio tercatat sebesar 1,873%, dan capital adequacy ratio tercatat sebesar 33,06%, lebih tinggi dari rata-rata industri perbankan pada Juni 2021 yang sebesar 24,30%. Amar Bank juga masih membukukan laba positif sebesar Rp3,61 miliar hingga Juni 2021. (RO/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved