Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Menakar Bisnis Properti di Tengah Pandemi

Mediaindonesia.com
08/11/2021 09:40
Menakar Bisnis Properti di Tengah Pandemi
Pengusaha Properti, Dewi Biechu(Dok.Pribadi)

TIDAK ada jalan yang mudah saat memulai berusaha. Namun bukan berarti hal itu tidak mungkin. Hal itu dibuktikan seorang pengusaha properti Dewi Biechu. Menurut dia, jalan  menuju kesuksesan harus ditempuh dengan usaha dan fokus sesuai kemampuan yang dimiliki.

Dewi yang berawal dari marketing mengaku terus belajar bagaimana berinvestasi. Hingga akhirnya ia tergabung bersama LJ Hooker dari Australia.

Baca juga: Indonesia Layak Investasi, Sektor Properti Jadi Salah Satu Opsi ...

"Aku di bidang properti properti pertama kali buka kantor properti itu pada 2015. Aku buka Family Pro berempat sama temen aku. Kemudian sekarang aku pilih LJ Hooker, itu franchise," kata Dewi Biechu.

BSD menjadi target lokasi Dewi Biechu. Dari 2015 hingga sekarang menurutnya BSD daerah yang maju. Buktinya ia bisa meraup keuntungan besar dengan menjalani properti rumah hingga apartemen di daerah BSD.

"Awal jalani bisnis properti ke BSD naik shuttle bus akhirnya sekarang bisa beli rumah, beli mobil ya dari properti," ucap Dewi.

"Dulu kan marketing cuma jualin doang, saya sudah belajar invest. Jadi patungan beli satu properti ada yang jual murah patungan bertiga berempat terus dijual. Dan sekarang mengarah ke investor juga," sambungnya.

Di tengah pandemi seperti ini bisnis properti yang dijalani Dewi Biechu mengaku meningkat. Bahkan ia mendapatkan penghargaan karena kenaikan. "Justru kantor aku mengalami peningkatan ya, aku juga kemarin dapat award dari LJ Hooker Indonesia sebagai yang meningkatakan , di saat pandemi kantor rising," terangnya.

Tak hanya properti, Dewi juga menekuni bisnis lain di bidang kuliner. Ia menjual makanan melalui media sosial. "Iya kemarin itu gara-gara pandemi,  mama saya kan jago masak, bikin Madame Lie ternyata laku dan kebanyakan teman-teman arisan aku yang pada pesan," katanya.

"Sekarang aku bukanya PO sih kalau ada order baru dibikinin. Durian juga, kemarin itu rame banget, tapi kan durian itu juga musiman," lanjutnya.

Perempuan kelahiran Jakarta, 19 Juni 1981 itu juga menjadi founder dari komunitas mobil sport diberi nama Glam Girls Sport Community yang memiliki member mencapai 22 orang. Para member kebanyakan membawa mobil porsche.

Memiliki banyak usaha, Dewi juga pernah mengalami kerugian khususnya di bisnis properti. Ia pun memberi tips sukses dan yang harus dihindari bila ingin menjajal bisnis properti.

"Kalau properti yang paling penting dilihat lokasinya, jangan sampai salah beli lokasi. Dan juga jangan beli yang terlalu banyak over suplay, kalau terlalu banyak unitnya over suplay makanya jadi banting harga gitu," tuturnya. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya