Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tudingan Terhadap Erick Thohir Dinilai Tendensius

Mediaindonesia.com
07/11/2021 22:20
Tudingan Terhadap Erick Thohir Dinilai Tendensius
Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir(Biro Pers Setpres)

KETUA Komite Pemuda Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Arief Rosyid menilai ada motivasi lain di balik tudingan harga tes polymerase chain reaction (PCR) kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Arief menilai, tudingan yang dialamatkan kepada Erick turut digerakkan oleh mereka yang punya kepentingan lain.

"Serangan yang dialamatkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir sangat tendensius, linear dengan kepentingan para mafia yang selama ini berdiri di belakang mereka," ujarnya lewat keterangan resmi, Minggu (7/11).

Padahal, sambung dia, restrukturisasi BUMN yang dilakukan Erick Thohir mengartikulasikan komitmen Presiden Joko Widodo untuk menjadikan BUMN sebagai kekuatan ekonomi Indonesia untuk bisa bersaing di panggung dunia.

Mengusung semangat Akhlak (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) di kementeriannya, BUMN dibenahi dari sejumlah upaya menggerogotinya dari dalam. Menurut Arief, langkah ini berpotensi menggangu kepentingan pihak-pihak lain.

Menyoal tudingan bisnis PCR, Arief yakin tudingan ini tanpa dasar kuat. "Menteri BUMN Erick Thohir yang diamanahi juga Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah sedang berupaya mengimplementasikan mimpi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Maruf Amin agar Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Erick Thohir sudah cukup dan selesai dengan dirinya sendiri sehingga dugaan bisnis PCR dan lain sebagainya adalah fitnah belaka," tandas mantan Ketua Umum PB HMI itu.

Adapun Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah Erick terlibat dalam bisnis tes PCR, dan menyebut isu tersebut sangat tendensius. Terlebih, kata Arya, Erick Thohir setelah menjabat menteri BUMN tidak lagi aktif dalam bisnis dan yayasan. "Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5 persen gitu. Kalau mencapai 30 persen-50 persen oke lah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main,” imbuh Arya. (Ant/OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya