Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Topping Off, Mal Living World di Denpasar Beroperasi Akhir 2022

Mediaindonesia.com
26/10/2021 19:15
Topping Off, Mal Living World di Denpasar Beroperasi Akhir 2022
Prosesi penanaman paku emas dalam rangkaian seremoni Topping Off Living World Bali.(DOK Kawan Lama.)

KAWAN Lama Group segera merampungkan proyek mal Living World perdana di Kota Denpasar, Bali. Saat ini mal tersebut sudah memasuki tahap finishing ditandai dengan upacara topping off pada Jumat (22/10). 

Proyek itu menjadi proyek mal Living World ketiga dari Kawan Lama Group, setelah menghadirkannya di Alam Sutera, Tangerang, pada 2011, dan Pekanbaru pada 2018. Proyek shopping center yang berdiri di atas lahan seluas ±3,5 hektare dengan luas bangunan mal dan area parkir sekitar 120.000 m2 ini mencapai nilai investasi hingga Rp800 miliar dan direncanakan mulai beroperasi pada akhir 2022.

Di tengah kondisi pandemi saat ini, pihak Kawan Lama Group tetap optimistis dalam merampungkan pembangunan. Pasalnya, menurut data yang disampaikan oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), meskipun cenderung lambat, tetapi tingkat kunjungan pusat perbelanjaan di berbagai daerah naik secara bertahap seiring dengan membaiknya kondisi saat ini. Bahkan setelah PPKM mulai dilonggarkan, awal Oktober lalu APPBI mencatat rata-rata kunjungan ke pusat perbelanjaan meningkat hingga 40% dari kondisi normal sebelum pandemi. 

Terlebih lagi, menurut data APPBI Bali, dari total 14 pusat perbelanjaan di Bali tingkat kepatuhan implementasi PeduliLindungi sudah mencapai lebih dari 80%. Itu semakin memantapkan langkah Kawan Lama Group untuk terus berinvestasi di Bali. "Kami optimistis terhadap dukungan pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional serta program percepatan vaksinasi yang telah menjangkau lebih dari 50% penduduk Indonesia untuk vaksin dosis pertama akan membantu bisnis mal untuk segera pulih. Seiring dengan hal tersebut, berbagai strategi pun kami lakukan, salah satunya dengan pemilihan lokasi Living World Denpasar yang strategis di sekitar kawasan pemukiman dan di jalur arteri lintasan antara bandara menuju berbagai kawasan wisata favorit," ujar Sugiyanto Wibawa, Business Development Director Kawan Lama Group, Jakarta, Selasa (26/10).

Berbeda dari mal kebanyakan, Living World Denpasar Bali akan berfokus pada tenant di segmen home living, home improvement, & lifestyle seperti Ace, Informa, Krisbow, Toys Kingdom, hingga Pet Kingdom. Memiliki commercial area lebih dari 50.000 m2 dan 400 toko, Living World Bali akan menjadi mal terbesar di Pulau Bali yang diperkuat dengan konsep Home Living, Lifestyle & Eat-ertainment yang terlengkap di Denpasar.

Selain itu, Living World Bali menghadirkan keindahan dan keunikan arsitektur bernuansa tradisional Bali yang menyatu dengan konsep terbaru dari tenant restoran/kafe & entertainment. Ini dimulai dari zona khusus Asian Market yang sangat kental dengan budaya Bali, baik dari arsitektur maupun beragam produk UMKM setempat, berbagai gelaran acara dan kegiatan-kegiatan tradisional Bali yang diselenggarakan di area amphitheatre, hingga revitalisasi area pinggir Sungai Bindu yang berada tepat di samping mal sebagai pusat kegiatan outdoor, area kuliner terbuka, dan venue untuk berbagai acara komunitas.

Seluruhnya itu akan memperkuat posisi Living World Bali sebagai salah satu ikon terbaru di Pulau Dewata. Mal Living World Bali juga menerapkan konsep energy efficient architecture (arsitektur dengan penggunaan energi yang efisien) pada pembangunannya mulai dari sistem AC berefisiensi tinggi dalam penggunaan listrik yang menghemat energi hingga 20% atau dalam pengurangan energi listrik 1.200 MW/tahun, penggunaan panel surya di atap mal yang dapat memproduksi listrik hingga 1.123 MWp/tahun, penggunaan jenis lampu LED pada mayoritas penerangan yang dapat menghemat energi hingga 50%, smart building design berupa pengaturan orientasi bangunan dan solusi minimalisasi panas matahari masuk ke dalam gedung dengan permainan landscape, serta pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami dalam gedung dengan membuat skylight dari jendela berbahan kaca double glazing. Penggunaannya juga dapat membatasi panas matahari masuk ke dalam ruangan sehingga dapat menambah penghematan listrik pada penggunaan AC. 

Dalam operasionalnya nanti, Living World Bali juga akan menerapkan konsep minimized wastewater management system dengan mengelola kembali limbah air kotor untuk penyiraman tanaman dan pengisian kolam. Ini akan menghemat air setara dengan 12 kolam renang olympic size dalam setahun. "Secara keseluruhan, Living World menerapkan konsep circular economy, salah satunya melalui program energy saving kelistrikan yang diterapkan dalam smart design building ini setara dengan pengurangan gas emisi CO2 hingga 3.280 ton per tahun. Hal ini sejalan dengan komitmen Kawan Lama Group untuk mengembangkan bisnis dan pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable businesses), dan juga target pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 20% pada 2030," ujar Jannywati, Mall Director & Design Development Kawan Lama Group.

Mall Director Kawan Lama Group Theresia Setiadjaja menambahkan pihaknya berharap kehadiran Living World Bali dapat memberi kontribusi untuk kebangkitan geliat ekonomi di Bali, termasuk bagi UMKM di Kota Denpasar dan sekitarnya. Ia memproyeksikan kehadiran mal ini akan menyerap hingga 2.000 tenaga kerja lokal. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya