Touring bisa Beri Dampak Positif pada Perekonomian

M. Ilham Ramadhan Avisena
19/10/2021 16:55
Touring bisa Beri Dampak Positif pada Perekonomian
Kegiatan Touring komunitas sepeda motor(MI/Panca Syurkani)

TOURING dinilai sebagai aktivitas yang selaras dengan tren berwisata alam terbuka (outdoor) di masa pandemi. Kegiatan tersebut juga dapat memberi dampak positif pada perekonomian. 

Demikian disampaikan Koordinator Strategi dan Komunikasi Direktorat Wisata Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dian Astri dalam Focus Group Discussion daring bertajuk Touring Wisata dengan Prokes Ketat? yang diselenggarakan Media Indonesia, Selasa (19/10). 

"Tren di pascapandemi itu adalah orang berwisata di alam terbuka dan touring itu dilakukan di alam terbuka. Jadi touring itu cocok dengan karakteristik setelah pandemi ini," ujarnya. 

Touring sejatinya juga dapat dikelompokkan sebagai kegiatan berwisata. Pengalaman menempuh perjalanan dengan rombongan dan singgah di sejumlah titik menjadi keunggulan yang memberi nilai tambah bagi pecinta touring. 

Kegiatan touring juga dapat menggerakkan perekonomian. Pasalnya, kata Dian, selama dalam perjalanan pengendara akan singgah di sejumlah tempat untuk beristirahat atau pun mencari tempat makan. Dus, sektor UMKM akan mendapatkan pemasukan. 

"Jadi sangat bermanfaat juga dalam mendorong ekonomi masyarakat pedesaan. Itu keunggulan dari touring tersebut," terangnya. 

Dian menambahkan, Kemeparekraf telah menerapkan sertifikasi CHSE untuk menjamin penerapan protokol kesehatan selama pandemi. Dengan begitu, pelaku touring tak perlu khawatir untuk singgah di tempat-tempat yang memiliki sertifikat tersebut. 

Saat ini sekitar 3.000 resto di 34 provinsi telah memiliki sertifikasi CHSE. Jumlah itu akan terus bertambah dan diperluas. Kemeparekraf juga merekomendasikan pelaku touring untuk beristirahat atau makan di outlet yang telah memiliki sertifikat tersebut. 

"Mereka yang sudah disertifikasi CHSE itu sangat kita rekeomendasikan untuk dikunjungi karena terjamin prokesnya," ujar Dian. 

Sementara itu Direktur Utama Hokimoro Advertising Wisnu M. Yuwono menyarankan agar pelaksanaan touring dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi pandemi. Riset mengenai rute perjalanan dan lokasi yang ingi dituju menjadi hal penting. 

Baca juga : Survei : Masyarakat Optimis Perbaikan Ekonomi Nasional pada 2022

Bila tempat yang ingin dituju memiliki jumlah kasus aktif covid-19 cukup besar, maka sebaiknya dilakukan perubahan atau ditunda. Dia juga berharap pemerintah dapat tegas membuat aturan perihal touring di masa pandemi. 

"Jadi ya kalau bisa memang dilarang ketika kasus covid itu sedang tinggi-tingginya, dan diizinkan ketika kasus covid itu mulai sedikit," tutur Wisnu. 

Sementara itu Sekretaris Jenderal MedDocs Andjar Bhawono mengungkapkan, ada dua hal yang perlu diperhatikan saat ingin melaksanakan touring di tengah pandemi. Pertama yakni kondisi diri, dan kedua kondisi orang-orang yang ada di dalam rombongan. 

Andjar bilang memastikan diri sendiri dalam kondisi sehat, telah melakukan vaksinasi, dan bersedia untuk sering melakukan tes covid menjadi hal yang perlu dilakukan. Hal itu bertujuan untuk meminimalisasi adanya potensi merugikan diri sendiri dan orang lain. 

Lalu memastikan kondisi orang-orang dalam rombongan telah melakukan hal yang sama. Hal ini dinilai penting untuk menjamin rasa keamanan dalam melaksanakan touring. 

Tak luput dia mengatakan, penerapan protokol kesehatan menjadi hal yang tidak bisa dinegosiasi. Pelaksanaan touring, kata Andjar, sudah pasti memiliki banyak momen untuk berkumpul atau berkerumun. Karenanya penerapan prokes mesti tetap dilakukan dengan baik. 

"Ini yang mau tidak mau, suka tidak suka ada pendekatan yang baik. Karena maksud dari touring itu kan untuk happy berwisata, menggeliatkan pariwisata," ujarnya. 

Senada, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia DKI Jakarta Anondo Eko mengungkapkan, komunitas yang hendak melakukan touring harus menampilkan sertifikat vaksin dan bersedia untuk melaksanakan tes covid selama kegiatan dilakukan. Hal itu menurutnya sudah berjalan dengan baik sejauh ini. 

"Kita juga mengharapkan kepada yang melakukan touring untuk memberikan ittenary perjalanan mereka. Kami menyarankan perjalanan dilakukan siang hari dengan jarak tempuh tertentu agar bisa dimonitor kesehatannya," imbuhnya. 

"Jadi selama pandemi ini prokes itu nomor satu, kita mengikuti anjuran pemerintah dengan melakukan vaksin dua kali," sambung Anondo. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya