Laba Holcim Naik 2 Kali Lipat

PENINGKATAN penjualan sepanjang tiga bulan pertama 2016 telah memacu pertumbuhan profit PT Holcim Indonesia Tbk hingga lebih dari dua kali lipat. Perseroan mencatat laba bersih (tanpa audit) pada kuartal I 2016 mencapai Rp67 miliar, melonjak dari periode sama tahun lalu Rp33 miliar.

Presiden Direktur Holcim Indonesia Gary Schutz mengatakan keuntungan itu ditopang nilai penjualan yang naik 24% menjadi Rp2,456 trilun dari kuartal I 2015 Rp1,98 triliun. Hal itu seiring dengan peningkatan volume penjualan 41% menjadi 2,67 juta ton yang terutama dikontribusi PT Lafarge Cement Indonesia (LCI) pascaakuisisi.

Bergabungnya LCI ke Holcim Indonesia itu telah meningkatkan kapasitas produksi menjadi 15 juta ton dari pabrik di Lhoknga, Aceh, dan fasilitas penggilingan. Pada saat yang sama, program-program efisiensi dan penurunan biaya energi ikut mendorong penurunan biaya produksi.

“Namun, itu tidak me­nyertakan Holcim Malaysia karena Holcim Indonesia telah menjual saham mereka pada 16 November 2015 dan operasi di Holcim Malaysia dinyatakan telah dihentikan,” kata Schutz dalam rilisnya, kemarin.

Ia menambahkan, pihaknya akan melanjutkan upaya menumbuhkan penjualan itu dengan menggabungkan jaringan logistik serta jangkauan pasar, terutama di Sumatra.

“Kami kini memiliki kapasitas dan kemampuan untuk mengatasi masalah distribusi serta jaminan ketersediaan pasokan untuk memenuhi kebutuhan investasi di sektor infrastruktur,” imbuh Schutz.

Secara pasar, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, total penjualan semen nasional di kuartal I tumbuh 4% menjadi 14,4 juta ton ketimbang tahun lalu 13,8 juta ton. Itu dipengaruhi penurunan kebutuhan pasar pada 2015.

Pada 2016, kebutuhan semen akan naik 5% menjadi 63 juta ton per tahun. Pabrik-pabrik baru yang diprediksi selesai dibangun 2016 menambah tekanan kondisi suplai. (Ire/E-1)