Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anggarkan Rp288 M, Flyover Kopo di Bandung Rampung Februari 2022

Insi Nantika Jelita
05/10/2021 12:15
Anggarkan Rp288 M, Flyover Kopo di Bandung Rampung Februari 2022
Ilustrasi proyek pembangunan jalan layang.(Foto: Antara/Raisan Alfarisi.)

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga tengah menggenjot penyelesaikan pembangunan Flyover Kopo di Jalan Raya Soekarno-Hatta, di Kota Bandung, Jawa Barat, yang bertujuan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di ruas itu.

Pembangunan flyover tersebut bertujuan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di ruas itu. Adapun, paket pekerjaan proyek itu senilai Rp288 miliar dan ditargetkan rampung pada awal tahun depan.

Baca juga: Telkom Sebut Perbaikan Kabel Laut Jasuka Lebih Cepat dari Target

"Kami akan membangun flyover dan underpass hingga jembatan penyeberangan orang (JPO) termasuk perbaikan jalan lingkungan di sekitarnya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono dalam keterangannya, Selasa (5/10). 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5 Jawa Barat Heri Wahyu Wibowo menjelaskan, lokasi flyover Kopo ini melewati persimpangan sebidang jalan raya Kopo dan jalan persimpangan Cibaduyut di Jalan Soekarno-Hatta. Proyek ini ditargetkan dapat terselesaikan lebih cepat dari perencanaan awal.

"Saat ini progres fisik telah mencapai 42,91 % dan pengerjaan di lapangan sudah memasuki tahapan pengangkatan balok beton (erection girder), dan sampai Kamis 30 September 2021 sudah berhasil mengangkat dan memasang 9 girder,” urainya.

"Pembangunan flyover telah dimulai sejak 13 November 2020. Melihat progres saat ini, bisa melebihi target dari perencanaan awal (perampungan flyover). Untuk konstruksi struktur flyover mungkin bisa selesai pada Februari tahun depan," tegasnya.

Heri menambahkan, untuk meminimalkan gangguan pekerjaan terhadap arus lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Korps Lalu Lintas dan Dinas Perhubungan setempat. Selain menjalankan rekayasa lalu lintas, PPK 4.5 Jawa Barat juga melakukan pelebaran jalan dua lajur. 

"Jalan Soekarno-Hatta yang merupakan lokasi pekerjaan pembangunan memiliki enam lajur, untuk pengerjaan ini memang memakai tiga lajur, namun sebelum pekerjaan dilakukan kami sudah melebarkan jalan dua lajur sehingga diharapkan dapat mengurangi gangguan terhadap arus lalu lintas," terangnya. 

Jalan Soekarno-Hatta wilayah Kopo merupakan jalur utama komuter untuk wilayah Cimahi-Bandung. Selain itu pada area tersebut juga ada dua akses tol yaitu Tol Kopo dan Tol Pasir Koja. Karena alasan tersebut, jalan Soekarno-Hatta kerap mengalami kemacetan. Keberadaan flyover Kopo nantinya diharapkan dapat mengurangi kepadatan arus kendaraan. 

Untuk meminimalkan gangguan terhadap sekitar kata Heri Wahyu Wibowo, konstruksi flyover yang memiliki dua bentang 46 meter dan 43 meter ini juga menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD). 

"Alat ini merupakan pancang jenis statis, yang mana cara bekerjanya dengan menekan bukan memukul. sehingga mengurangi getaran dan suara (kebisingan) dalam kerjanya," kata dia.

Pihaknya menyebut, Flyover Kopo menggunakan dua jenis balok beton pracetak yaitu PCI girder dan PCU girder. Jumlah PCI girder yang dipergunakan sebanyak 171 unit dengan berat masing-masing sebesar 85 ton. Sedangkan untuk PCU girder yang dipakai ada 12 unit dengan berat masing-masing mencapai 200 ton. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya