Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
HARGA minyak mentah Brent melonjak, Selasa (28/9), di atas US$80 untuk pertama kali dalam hampir tiga tahun. Kenaikan itu di tengah ekspektasi melonjaknya permintaan dan kekhawatiran tentang pasokan saat dunia perlahan keluar dari krisis pandemi.
Dengan peluncuran vaksin dan pelonggaran penguncian tahun ini, taruhan pada permintaan emas hitam telah melonjak. Di belahan bumi utara, krisis energi telah mengirim harga gas alam ke level tertinggi dalam tujuh tahun.
Pada saat yang sama stok minyak mentah telah menyusut. Peningkatan produksi oleh OPEC dan produsen utama lain, termasuk Rusia, tidak mampu meredam reli harga komoditas itu.
Brent naik 0,9% di perdagangan Asia pagi menjadi US$80,24. Ini level tertinggi sejak Oktober 2018. West Texas Intermediate naik 0,9% menjadi US$76,07.
"Sepertinya reli minyak masih memiliki beberapa pijakan," John Driscoll, di JTD Energy Services. "Saya hanya belum melihat bukti bahwa reli telah mencapai puncaknya."
Baca juga: Kenaikan Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi 2 bulan Terakhir
Kemajuan datang bahkan ketika pemulihan ekonomi global menunjukkan tanda-tanda melambat karena masalah rantai pasokan dan kekhawatiran tentang varian delta yang mengarah pada lonjakan infeksi di beberapa negara. Harga telah meroket dari hari-hari gelap awal tahun lalu, ketika penguncian di seluruh dunia menekan permintaan dan melihat harga Brent tenggelam ke level US$16 dan WTI turun ke wilayah negatif. (AFP/OL-14)
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Pascaserangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, harga minyak jatuh dan saham AS melonjak.
PEMERINTAH memastikan tekanan global imbas perang Ira-Israel masih dapat dimitgasi. Gejolak yang terjadi pada perekonomian masih dalam batas aman dan belum mengkhawatirkan.
Harga minyak mengalami lonjakan tajam usai Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved