Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Tekanan Pasar Global, IHSG Berpotensi Kembali Melemah

Fetry Wuryasti
21/9/2021 11:02
Tekanan Pasar Global, IHSG Berpotensi Kembali Melemah
Ilustrasi IHSG(MI/Agung W)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) perdagangan Selasa (21/9), dibuka pada level 6.049,73. Pergerakan sepanjang hari diperkirakan masih melemah seiring dengan pelemahan bursa saham secara global karena investor cenderung wait and see akibat kekhawatiran tapering.

"Hari ini akan ada rilis suku bunga acuan Bank Indonesia, yang diperkirakan akan tetap ditahan di angka 3,5%. Kami menilai, sentimen negatif bursa global saat ini cenderung mempengaruhi pergerakan bursa regional, sementara pasar domestik minim sentimen," kata Head of Equity Research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma, Selasa (21/9).

Bursa AS semalam ditutup melemah. Indeks Dow Jones turun -1,78% ke level 33.970, demikian juga S&P500 (-1,7%) dan Nasdaq (-2,19%). Investor tampaknya cukup khawatir dengan potensi efek domino yang akan ditimbulkan oleh kasus Evergrande.

"Wall Street tumbang akibat aksi jual yang merata pada hari Senin dipicu ketakutan akan penularan potensi keruntuhan Evergrande Tiongkok. Alhasil, para investor keluar dari pasar saham dan mencari aset aman," kata Suria.

Baca Juga: Wall Street Anjlok Akibat Aksi Jual

Sementara harga US Treasury naik karena kekhawatiran tentang kemungkinan default Evergrande tampaknya mempengaruhi pasar yang lebih luas dan investor masih wait and see jelang rapat The Fed pada Rabu 22 September 2021.

Bank sentral AS diperkirakan akan meletakkan dasar untuk tapering meskipun konsensus untuk pengumuman sebenarnya ditunda hingga pertemuan November atau Desember. Pelaku pasar juga tampaknya memilih berhati-hati menjelang pertemuan Fed Meeting (FOMC).

Dari pasar komoditas, harga minyak Brent ditutup pada level USD 74,3/barel (-1,5%), emas di level USD 1.764/toz (+0,1%) dan nikel di angka USD 18.952/ton (-2,3%).

"Selain itu, mayoritas harga komoditas cenderung dalam tren melemah. Karena itu, IHSG pada hari ini kami perkirakan berpotensi melanjutkan pelemahan," kata Suria. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya