Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BANK Banten, sebagai salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD), mencatatkan kenaikan aset hingga 28,11 % selama masa pandemi.
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin di Serang, Selasa, mengapresiasi keberhasilan perseroan untuk menjadi BPD dengan pertumbuhan aset tertinggi kedua setelah Bank NTT.
"Bank Banten melakukan berbagai langkah strategis untuk menyehatkan perseroan. Manajemen baru yang terpilih per Maret 2021 juga kini tengah mendorong akselerasi bisnis perseroan agar dapat memacu kinerja bisnis bank kebanggaan masyarakat Banten ini," katanya.
Berbagai langkah dilakukan untuk menjadikan target laba bisa segera tercapai. "Mulai dari Buyback kredit PNS Pemprov Banten Rp557 miliar dari Bank Jabar-Banten (BJB), menghadirkan produk-produk yang memungkinkan naiknya dana pihak ketiga (DPK), melakukan digitalisasi, serta mendorong segenap Banteners untuk meningkatkan produktivitasnya," tutur Agus.
Bank Banten sudah menyiapkan strategi dengan mengusung ;4 Grand Strategy dan 8 Quick Wins untuk memastikan agar bank ini ke depan mencapai kejayaannya. Dengan captive market 70 ribu PNS di Banten, masih memiliki ruang yang sangat luas untuk berkembang.
"Kami tengah berupaya untuk all out menggarap nasabah utama, sembari membuka opsi-opsi turunan produk dan layanan yang terintegrasi dengan e-commerce. Saya optimis, BEKS bisa segera laba," ujar Agus Syabarrudin.
Bank Banten terus berupaya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tambahnya, berbagai langkah strategis untuk melakukan transformasi digital dilakukan oleh perseroan untuk menghadirkan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Harapannya, Bank Banten bisa meraih cita-cita untuk kian meraih kepercayaan masyarakat. (Ant/E-1)
Suasana hati yang negatif dapat menurunkan konsentrasi, memperlambat pengambilan keputusan, dan meningkatkan risiko kesalahan di tempat kerja.
Peningkatan dalam Laba Operasional tersebut dipicu oleh pertumbuhan Kredit netto Bank sebesar Rp28,58 triliun (Net)di Semester I 2025 dari sebelumnya Rp26,98 triliun (Net) di Semester I 2024.
Capaian positif ditunjukkan dari kemampuan BRI Group yang berhasil mencatatkan laba Rp26,53 triliun dengan aset mencapai Rp2.106,37 triliun atau tumbuh 6,52% yoy hingga triwulan II 2025.
Askrindo Syariah berhasil mencatatkan laba bersih per akhir Juni 2025 mencapai Rp96,903 miliar, tumbuh 5,11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Setiap 11 kilometer yang diselesaikan peserta akan dikonversikan menjadi donasi senilai Rp11.000, yang disalurkan kepada yayasan Rumah Harapan Indonesia (RHI).
Laba bersih 2024, sambung Heru, mencapai 61% dari target yang ditetapkan yang menunjukkan pengelolaan bisnis yang tetap sehat dan berdaya tahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved