Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
MENJELANG puncak kemarau, operasi pemadaman titik api mulai digencarkan di daerah-daerah rawan, seperti wilayah Sumatera Selatan, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Basar Manullang menyebut Sumatera Selatan sebagai salah satu provinsi rawan akan potensi terjadinya karhutla.
"Selain berbagai upaya-upaya pencegahan dilakukan, namun jika memang terjadi karhutla maka segera diupayakan pemadaman," kata Basar kepada Media Indonesia Selasa (17/8).
Dia menambahkan Manggala Agni bersama dengan para pihak terkait di lapangan bahu-membahu melakukan pemadaman karhutla, antara lain di wilayah Kab Ogan Ilir, Banyuasin, OKI, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Lahat, dan PALI.
"Selain dilakukan pemadaman darat juga dibantu pemadaman melalui udara dengan waterbombing," sebutnya.
Menurutnya, sekurangnya sebanyak 7 juta liter air telah ditumpahkan melalui waterbombing untuk membantu mengatasi karhutla di Sumatera Selatan. Apalagi operasi TMC di wilayah Provinsi Sumatera Selatan telah dilakukan pada periode 10 – 27 Juni 2021 yang berposko di Lanud Sri Mulyono Herlambang, Palembang.
Menurut BPPT, secara umum persentase penambahan curah hujan pada saat itu berkisar 48%–69% terhadap curah hujan alaminya.
Koordinasi dan sinergi teknis dalam rangka pengendalian karhutla di daerah dilakukan dalam Satgas Dalkarhutla Provinsi yang biasanya dikomandoi oleh kepala daerah atau pejabat setempat yang ditunjuk.
"Didalam satgas tersebut terdapat instansi/ lembaga baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat yang terkait dengan penanganan karhutla," paparnya.
Baca juga : Pemerintah Dorong Pemanfaatan TI di Sektor Tambang
Brigade Dalkarhutla KLHK-Manggala Agni menjadi bagian yang turut berperan dalam Satgas Dalkarhutla tersebut. KLHK juga terus mendorong Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan provinsi-provinsi lainnya agar terus meningkatkan kesiapsiagaannya dalam menghadapi potensi karhutla di masing-masing wilayahnya.
Sementara itu, jika ditemukan terjadi karhutla, maka para petugas patroli akan segera melakukan upaya penanggulangan secara dini.Apalagi pada periode ini juga dilakukan rekayasa cuaca melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"Kemarin Senin (16/08) tim TMC kembali melakukan operasi di wilayah Provinsi Riau. Operasi ini adalah untuk kali ketiga pada tahun 2021 ini di wilayah Provinsi Riau," lanjutnya.
Selain Riau, TMC juga sudah dilakukan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Jambi dan Kalimantan Barat. Menurut Basar, TMC dilakukan untuk membasahi lahan gambut, mengisi kanal dan kolam retensi, sehingga diharapkan akan dapat menekan potensi terjadinya karhutla.
"Operasi TMC yang dilaksanakan adalah upaya sinergi antara KLHK, BNPB, BPPT, TNI AU, BMKG, BRGM dan Satgas Dalkarhutla Provinsi," pungkasnya.
KLHK juga terus mendorong pemerintah daerah rawan karhutla agar terus meningkatkan kesiapsiagaannya dalam menghadapi potensi karhutla di musim kemarau ini. (OL-2)
SEORANG wanita tewas setelah terjebak dalam kobaran api di lereng bukit Dusun Albung, Desa Parsingguran II, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumut.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), sebagai bentuk mitigasi sekaligus penanganan darurat karhutla Riau.
Titik panas di Sumatra di antaranya terdapat di Riau sebanyak 586 titik, Sumatra Utara 300 titik, dan Sumatra Barat 193 titik.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Karhutla kembali melanda kawasan hutan lindung Bukit Suligi di Desa Pendalian, Kecamatan Pendalian IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba akan menerbitkan surat edaran hingga ke tingkat desa agar masyarakat tidak membakar sampah ataupun lahan dengan sembarangan.
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved