Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEJAK pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, banyak dari pelaku usaha yang terkendala untuk menjual produk mereka secara langsung.
Salah satu faktor yang turut menurunkan omzet penjualan adalah pemberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat dalam menekan penambahan kasus Covid-19 dengan mengurangi jam operasional bisnis.
Pandemi Covid-19 yang berlangsung dua tahun telah memberi imbas kepada sektor bisnis termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebagian pelaku usaha terpaksa menutup usaha mereka sementara dan sebagian tak mampu bertahan.
Kini dengan melonjaknya kasus Covid-19, pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021.
Terkait PPKM Darurat, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan kebijakan itu akan menurunkan omzet pelaku industri usaha kecil dan menengah (UKM) hingga 50%.
Kondisi pandemi dengan kebijakan pembatasan kegiatan masyarat telah menjadi perhatian Vincent Octavianus selaku pendiri brand Blow, salah satu brand sepatu dari industri UKM lokal.
Melihat fenomena ini, brand Blow sebagai salah satu brand sepatu yang cukup populer di kalangan anak muda memiliki passion untuk dapat menyediakan sepatu-sepatu kekinian dengan model menarik dengan harga terjangkau bagi semua kalangan.
Vincent menjelaskan brand Blow memiliki kelebihan yang jadi daya tarik bagi pecinta sepatu, seperti model-model sepatu fast fashion, up to date dengan trend, bahan yang sedang populer, atau pemilihan warna yang memiliki banyak peminat.
"Tak hanya itu, produk sepatu yang ditawarkan pun 70% asli buatan dalam negeri (lokal) dan harga setiap produknya sangat terjangkau sesuai dengan standar pasar di Indonesia," terang Vincent pada keterangan pers, Kamis (15/7).
Di tengah pandemi, ia terus berusaha mencari cara agar brand Blow dapat bertahan. Tidak bisa berjualan secara langsung dengan leluasa, membuat Vincent harus mencari peluang lain agar dapat tetap memasarkan produknya.
Sebelumnya pada tahun 2019, Vincent Octav memutuskan untuk mencoba peruntungan berjualan online.
Namun baru pada tahun 2021, ia terus memasarkan produk sepatu brand Blow dengan memanfaatkan platform online seperti marketplace dan sosial media. Hingga, brand Blow lebih dikenal secara online oleh banyak pecinta sepatu.
"Saya ingin terus mengembangkan dan fokus mempertahankan apa yang sudah dicapai brand Blow sejauh ini,” ujar Vincent Octav.
Menurut dia, anak muda baik pria maupun wanita jadi peminat tertinggi yang dimiliki Blow sebagai brand fashion sepatu. Tak heran, j ika dalam 1 hari saja, pihaknya berhasil menjual lebih dari 19.000 pasang sepatu ke berbagai daerah di Indonesia.
Maka dari itu, lanjut dia, Brand Blow terus berusaha tetap berinovasi dalam membuat sepatu-sepatu terbaik buatan lokal dengan kualitas tidak kalah dengan produk luar.
"Bahkan, dalam sehari, kami dapat menjual beribu-ribu pasang sepatu yang dikirim ke berbagai pelosok daerah di Indonesia," pungkas Vincent Octav. (RO/OL-09)
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Sebanyak Rp3,97 triliun pembiayaan telah disalurkan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) pada semester I 2025.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta.
Tiap pelaku UMKM menerima bantuan senilai Rp5 juta dalam bentuk barang, seperti rak display serta komoditas pangan berupa beras, gula, dan minyak goreng.
Asian Food Market ini merupakan wujud nyata untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
MENTERI Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Program RISE To IPO sebagai solusi pembiayaan alternatif bagi usaha menengah.
Tujuan utama akademi ini adalah mencetak talenta-talenta muda yang siap bersaing di berbagai bidang, baik di dunia profesional, industri kreatif, maupun wirausaha.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PJI Company of the Year Competition menjadi panggung bagi 12 perusahaan siswa SMA dan SMK terbaik di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Pekan Nasional Mengajar diselenggarakan di 58 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di berbagai wilayah Indonesia, melibatkan sedikitnya 1.740 siswa untuk menumbuhkan semangat wirausaha
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia melalui program PNM Mengajar. Sebanyak 58 Cabang PNM secara serentak terlibat dalam kegiatan ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved