Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
INDONESIA merupakan negara yang kaya akan keragaman jenis tanah. Dari 11 jenis tanah yang ada di dunia, Indonesia mempunyai 10 jenis di antaranya. Oleh karena itu, kebutuhan pupuk di tiap wilayah memiliki perbedaan.
Melalui acara Ngobrol Asyik (Ngobras), Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan sosialisasi pemupukan tepat dosis.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tak ada yang tak bisa ditanam di Indonesia ini.
“Keuntungan kita matahari terus bersinar, awan membawa hujan, angin tidak pernah berhenti dan kita punya banyak sungai. Ada 273 juta orang yang butuh makan, namun mereka sudah terbiasa dengan pertanian,” tutur Mentan.
Ia pun meminta agar penyuluh ikut berperan aktif mengawasi distribusi pupuk tersebut.
“Pupuk subsidi itu untuk petani, bukan perkebunan kaya. Kita harus jelaskan terbuka kepada rakyat apa yang ada. Jangan sampai mereka berharap, jangan sampai kita PHP (pemberi harapan palsu),” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi pada agenda kegiatan Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 15, pada Selasa (6/7), dengan tema 'Sosialisasi Dosis Pemupukan pada Sistem e-RDKK'.
Dedi mengatakan dengan adanya sosialisasi dosis pemupukan ini diharapkan penyusunan e-RDKK (elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) berjalan lancar.
”Pupuk kita yakini sebagai pendongrak produktivitas terutama untuk tanaman padi,” jelas Dedi.
Beliau berharap, petani dan penyuluh pertanian dapat lebih cermat dalam hal jenis pupuknya dan pada saat mengaplikasikan di lapangan agar produktivitas lebih meningkat
Sebab, pupuk sangat berpengaruh dalam sistem pertanian pemupukan yang tepat jenis dan tepat jumlah sangat berpengaruh terhadap produktivitas pertanian.
"Oleh karena itu, kita terapkan pemupukan berimbang. Yaitu pemberian pupuk ke dalam tanah untuk mencapai status hara esensial seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan optimum untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan tanah serta menghindari pencemaran lingkungan," terangnya.
Sementara itu narasumber kegiatan Ngobras, Ladiyani Retno Widowati, Kepala Balai Penelitian Tanah, mengatakan pemupukan sangat penting untuk meningkatkan produksi.
"Jika kurang tepat dosis, waktu, jenis dan cara pemupukan maka produktivitas bisa menurun. NPK majemuk secara teknis dapat menghemat biaya pemupukan serta menghidari kelangkaan pupuk, tetapi belum tentu sesuai untuk semua jenis komoditi dan kebutuhan spesifik," katanya.
Ladiyani menuturkan, konsep pemupukan berimbang yaitu pemberian pupuk kedalam tanah dengan jumlah dan jenis hara sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman untuk mencapai hasil yang optimal.
Menurutnya, tidak semua unsur hara harus ditambahkan hanya yang kurang saja, kombinasi pupuk anorganik dengan bahan/pupuk organik untuk mendapatkan produksi optimal.
”Pada saat melakukan pemupukan pada tanaman, pemupukan dilakukan dengan cara pupuk didekatkan dengan akar/lubang tanam sehingga penyerapan pupuk lebih maksimal,” ujar Ladiyani.
Selain Ladiyani, hadir sebagai narasumber A Kasno, Peneliti Utama Balai Penelitian Tanah, dan Direktur Pupuk dan Pestisida Muhammad Hatta, yang ikut terlibat dalam dialog interaktif dengan petani dan penyuluh melalui aplikasi virtual Zoom dan kanal youtube, dengan total partisipan 7.796.
Saat ini tantangan pertanian ke depan yaitu adanya degradasi dan penurunan kesuburan tanah, konversi dan fregmentasi lahan, sistem garap, sewa/gadai lahan sawah, kelangkaan/keterbatasan lahan subur, variabilitas dan perubahan iklim serta terbatasnya infrastruktur.
Peningkatan produktivitas dipengaruhi oleh benih unggul bermutu, pemupukan berimbang ramah lingkungan, pengendalian OPT dan penanganan panen dan pasca panen.
Adapun masalah serius dalam sistem produksi padi adalah terjadinya pelandaian peningkatan produktivitas atau leveling off, masih rendahnya produktivitas padi di lahan non-intensif dan lahan sub optimal serta alih fungsi lahan sawah beririgasi teknis yang produktivitasnya tinggi menjadi lahan non pertanian. (RO/OL-09)
Kementan juga berkolaborasi erat dengan Satgas Pangan untuk mengawal distribusi dan memastikan tidak ada penimbunan jagung oleh oknum-oknum pengepul atau pedagang.
Kementan menegaskan proyeksi ketersediaan beras nasional sebesar 36,98 juta ton berlaku untuk periode Januari-Desember 2025, bukan Januari-September
Penguatan sektor persusuan mendukung program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui
(Kementan) menyampaikan alasan harga pupuk dunia melonjak. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan hal itu terjadi akibat beberapa faktor
Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah.
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Potensi produksi padi di Kabupaten Cianjur tahun ini selama periode Januari-Agustus meningkat dibanding tahun lalu
PEMERINTAH Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), memastikan akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi, terkait kasus tanah demplot pertanian.
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/8).
Wamentan Sudaryono mengajak para wisudawan Polbangtan Yoma untuk menjemput impian dengan usaha terbaik dan bangkit membangun sektor pertanian.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional hingga September 2025 surplus sebanyak 4,86 juta ton dari target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved