Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Akhir kuartal kedua 2021 ditutup PT PP Presisi Tbk (Persero) dengan perolehan kontrak baru mencapai Rp2,8 triliun atau setara dengan 76% dari total target kontrak baru hingga akhir 2021 yaitu Rp3,7 triliun.
Penambahan kontrak baru tersebut didapat dari Proyek Pembangunan Tol Cinere Jagorawi Seksi 3 senilai Rp1,1 triliun, Pelebaran Taxiway dan Perpanjangan Runway Bandara Sentani sebesar Rp72 miliar, Suplai Beton Cisumdawu sebesar Rp41 miliar, serta proyek-proyek baru melalui anak usaha Perseroan yakni PT LMA antara lain Pembangunan Kawasan Industri Batuta Phase 2 senilai Rp533,9 miliar dan Pekerjaan Rock Excavation Bandara Dhoho Kediri senilai Rp21,7 miliar.
“Pencapaian tersebut tentunya memberikan semangat bagi kami untuk mencapai target kontrak baru hingga akhir 2021. Tambah lagi, 71% dari total kontrak baru tersebut kami peroleh dari pasar nongroup yang artinya competitiveness PP Presisi meningkat melalui jangkauan pasar yang lebih luas," kata Direktur Utama PT PP Presisi Tbk Rully Noviandar dalam keterangan tertulis, yang diterima Media Indonesia, Rabu (7/7).
Baca juga: LPKAN Siap Kawal Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional
“Secara komposisi per lini bisnis, 69% kontribusi perolehan kontrak baru tersebut masih didominasi oleh lini bisnis Civilwork, 23% dari lini Mining Services, 6% dari lini Production Plant dan sisanya dari Structurework maupun Rental Heavy Equipment," tambahnya.
Komposisi perolehan kontrak baru tersebut, sejalan dengan strategi yang dijalankan oleh Perseoan tahun 2021 yakni meningkatkan pertumbuhan kontrak baru dan meningkatkan pertumbuhan profit serta memperbaiki cash flow.
Sementara itu, Direktur Operasi PP Presisi Darwis Hamzah mengatakan untuk mencapai tujuan tersebut, upaya yang yang dilakukan antara lain mengembangkan pasar di luar grup (holding), menaikkan positioning dari subcontractor menjadi main contractor serta melakukan diversifikasi pada jasa pertambangan dengan sistem kontrak kerja jangka panjang.
"Sehingga dapat memberikan pendapatan yang stabil untuk jangka waktu panjang serta memperkuat pertumbuhan laba Perseroan," jelas Darwis.
Dengan didapatnya 76% kontrak baru hingga kuartal kedua 2021 ini, PT PP Presisi optimis untuk mencapai target diakhir tahun bahkan melebihinya mengingat perseroan memiliki beberapa prospek pasar terutama untuk jasa pertambangan hingga akhir 2021.
"Selain itu, pada kuartal berikutnya kami dapat fokus untuk mengoptimalkan burn out dari pemasaran yang telah diperoleh dengan tetap memperhatikan kualitas pekerjaan," tutupnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved