Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Rupiah Menguat Awal Pekan Ini Dipicu Peningkatan Pengangguran di AS

Despian Nurhidayat
05/7/2021 10:43
Rupiah Menguat Awal Pekan Ini Dipicu Peningkatan Pengangguran di AS
Karyawan menunjukkan uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Rabu (6/1).(Antara)

NILAI tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank pada awal pekan ini, Senin (5/7), menguat seiring meningkatnya data pengangguran di Amerika Serikat.

Pada pukul 09.44 WIB, rupiah menguat 0,33% atau 48 poin atau ke posisi Rp14.485 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.533 per dolar AS.

"Dolar AS menunjukkan pelemahan terhadap nilai tukar lainnya, termasuk rupiah, karena data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat (2/7) malam pekan lalu tidak sebagus ekspektasi pelaku pasar," ungkap pengamat pasar uang Ariston Tjendra.

Pasar melihat dua komponen data tenaga kerja AS pada Juni yang di bawah ekspektasi, yaitu data tingkat pengangguran yang meningkat dan data rata-rata upah yang kenaikannya di bawah ekspektasi.

"Pasar menganggap hasil ini belum cukup untuk mengubah kebijakan pelonggaran moneter bank sentral AS meskipun data non-farm payrolls dirilis lebih bagus dari ekspektasi," ujar Ariston.

Data ketenagakerjaan non-pertanian atau non-farm payrolls meningkat lebih besar dari ekspektasi yaitu mencapai 850.000 pekerja pada Juni. Kendati demikian, tingkat pengangguran AS pada Juni naik menjadi 5,9% dari 5,8% pada bulan sebelumnya.

Namun di sisi lain, lanjut Ariston, penguatan rupiah bisa tertahan karena penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan kasus harian baru covid-19 yang terus meningkat.

Pada Minggu (4/7) kemarin, jumlah kasus baru covid-19 mencapai 27.233 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif covid-19 menjadi 2.284.084 kasus. "Kondisi ini menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia," tegas Ariston.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp14.480 per dolar AS hingga Rp14.550 per dolar AS. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya