Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bebas Bea Masuk, Udang Indonesia Bisa Kuasai Pasar AS

Insi Nantika Jelita
22/6/2021 17:41
Bebas Bea Masuk, Udang Indonesia Bisa Kuasai Pasar AS
Ilustrasi udang(Antara)

EKSPOR udang Indonesia ke Amerika Serikat (AS) berpotensi terus menguat. Peluang ini kian terbuka lantaran produk udang di pasar AS sudah tidak dikenakan tarif bea masuk bagi semua negara eksportir, sehingga sudah tidak menjadi penghalang dalam ekspor udang ke Negeri Paman Sam itu.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengatakan, produk utama India seperti shrimp warm-water shell-on frozen (udang utuh beku) size 21/25 mengalami tren penurunan sangat drastis hingga 50,2%. Sebaliknya, Indonesia mengalami tren positif dengan peningkatan sebesar 38,5%.

"Ini bisa jadi momentum, untuk itu kami mendorong sekaligus mengajak pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing produk udang Indonesia sekaligus merebut dan menguasai pasar AS," kata Artati Widiarti dalam keterangan resmi, Selasa (22/6).

Artati mengungkapkan sejumlah produk udang yang memiliki pangsa besar dengan tren meningkat di AS ialah shrimp warm-water peeled frozen (udang kupas beku), shrimp breaded frozen (udang tepung beku), dan shrimp warm-water shell-on frozen (udang utuh beku) dari size 15/20 sampai size 51/60.

Guna mendorong peningkatan ekspor, Artati menyoroti tidak hanya peningkatan produksi, tetapi juga adanya efisiensi dan inovasi produksi (hulu-hilir) dan distribusi agar menghasilkan produk udang yang berdaya bersaing dan sekaligus menciptakan citra produk yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara kompetitor.

"Untuk itu, pemenuhan kepatuhan sesuai persyaratan negara tujuan ekspor, baik persyaratan dari pemerintah maupun persyaratan khusus dari importir (buyers) patut kita penuhi," urai Artati.

Sebagai gambaran, berdasarkan data National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries, pada April 2021, nilai impor udang AS mencapai US$514,2 juta atau meningkat sebesar 17% dibanding April 2020. Dari sisi volume, impor udang AS pada April 2021 sebesar 61,1 ribu ton atau meningkat sebesar 18,2% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Sementara udang yang berasal dari Indonesia sejak Januari-April 2021 sebesar US$503,8 juta (24,1%) dengan volume 58,0 ribu ton (23,5%).

Senada, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Machmud menjelaskan, berdasarkan data tersebut terlihat adanya tren positif pertumbuhan permintaan udang di pasar AS yang tentu menjadi peluang bagi Indonesia sebagai salah satu produsen utama udang dunia untuk mengisi pasar tersebut.

Di saat bersamaan, Machmud menerangkan juga adanya tren penurunan ekspor udang India sebagai pemasok terbesar ke pasar AS. Dalam kurun waktu Januari-April 2021, tren penurunan udang dari India ke AS mencapai 5,9% menurut nilai dan 6,0% menurut volume atau turun sekitar US$46,3 juta (5,5 ribu ton) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peluang bagi negara produsen udang dunia lainnya (termasuk Indonesia) untuk mengisi pasar udang di AS," tandasnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya