Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

RI-Kazakhstan bakal Buka Penerbangan Charter dan Wisata Halal

Insi Nantika Jelita
16/6/2021 10:17
RI-Kazakhstan bakal Buka Penerbangan Charter dan Wisata Halal
Ilustrasi: Salah satu lokasi wisata halal pantai di NTB(ANTARA FOTO/Ahmad S)

PEMERINTAH Indonesia menjajaki peluang kerja sama pariwisata dan ekonomi kreatif dengan Kazakhstan, seperti pembukaan layananan sewa penerbangan (charter) dan wisata halal. Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno usai melakukan pertemuan dengan Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Daniyar Sareknov, Selasa (15/6).

Rencana charter flight direct itu dari Surabaya dan Bali, Indonesia ke Almaty, Kazakhstan, dan sebaliknya dari Kazakhstan ke Indonesia. Saat ini disebutkan maskapai penerbangan Kazakhstan, Air Astana, telah membuka penerbangan langsung ke beberapa negara Asia, seperti Kuala Lumpur, Bangkok, Hong Kong, Ho Chi Minh City, Seoul, Beijing dan Tokyo.

“Saya sangat optimistis pascapandemi ini kita bisa menghasilkan kerja sama dan saling berkolaborasi dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di kedua negara," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Rabu (16/6).

Soal wisata halal juga dianggap Kemenparekraf memiliki potensi bagus untuk dikembangkan. Kazakhstan dinilai memiliki beberapa tempat-tempat bersejarah Islam di wilayah Turkistan, yang sedang berkembang sebagai kawasan wisata.

Halal businesses pun dibidik menjadi peluang yang potensial untuk menghadirkan bisnis halal seperti hotel, restoran halal. Sehingga, Kazakhstan diproyeksi bisa menarik pengusaha Indonesia untuk berinvestasi mengembangkan usaha halal. Begitupun dengan produk halal, Indonesia bisa mengekspor makanan halal ke Kazakhstan.

"Upaya ini dapat membantu mempromosikan dan menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo di lima destinasi super prioritas," tutur Sandiaga.

Baca juga: Kazakhstan Jajaki Kerja Sama dengan Jatim pada Komoditas Udang

Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Daniyar Sareknov mengatakan wisatawan Kazakhstan menyukai pantai sebagai destinasi tujuan, karena Kazakhstan dikatakan tidak memiliki banyak pantai. Untuk itu, wisata Indonesia dianggap cocok dengan minat pelancong dari Kazakhstan.

“Saya berharap peluang kerja sama ini dapat dituangkan ke dalam perjanjian G to G atau nota kesepahaman,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisatawan dari Kazakhstan ke Indonesia pada 2019 sebanyak 9.781 wisatawan. Namun, pada 2020 jumlah wisatawan tersebut mengalami penurunan akibat pandemi covid-19, yakni sebesar 3,671. Dengan adanya peluang kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan Khazakstan ke Indonesia.

Kemenparekraf berharap peluang kerja sama ini dapat menjadi tindak lanjut bagi payung kesepakatan di bidang ekonomi yang belum rampung dibahas. Karena kedua negara dikatakan belum memiliki Perjanjian Perlindungan Pajak Berganda, Perjanjian Perlindungan Investasi, dan Perjanjian Perdagangan Bilateral.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik