Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Kenaikan Harga masih Melambat, Penjualan Rumah Menengah Tumbuh

Fetry Wuryasti
27/5/2021 13:36
Kenaikan Harga masih Melambat, Penjualan Rumah Menengah Tumbuh
PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS), pengembang kawasan Kahuripan Nirwana Village (KNV) Sidoarjo.(MI/Heri Susetyo.)

HASIL Survei Harga Properti Residensial Primer oleh Bank Indonesia mengindikasikan kenaikan harga properti residensial secara tahunan pada triwulan I 2021 masih berada pada tren melambat. IHPR triwulan I 2021 tercatat tumbuh sebesar 1,35% (yoy), lebih rendah dibandingkan 1,43% (yoy) pada triwulan IV 2020 dan 1,68% (yoy) pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perlambatan IHPR tersebut terjadi pada rumah tipe kecil dan tipe menengah yang masing-masing tumbuh sebesar 1,78% (yoy) dan 1,46% (yoy) atau melambat dari 1,87% (yoy) dan 1,61% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Berdasarkan wilayah, perlambatan pertumbuhan IHPR secara tahunan terjadi terutama di Kota Makassar dan Surabaya, yang masing-masing tercatat tumbuh 1,53% (yoy) dan 1,38% (yoy), lebih rendah dari 2,46% (yoy) dan 1,96% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Namun secara triwulanan, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I 2021 tercatat tumbuh 0,38% (qtq), lebih tinggi dibandingkan 0,22% (qtq) pada triwulan IV 2020. "Memang ini masih lebih rendah dari 0,46% (qtq) pada triwulan I 2020," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Kamis (27/5).

Meningkatnya harga properti residensial secara triwulanan terjadi pada seluruh tipe rumah, tertinggi pada rumah tipe kecil yang tercatat menjadi 0,52% (qtq) dari 0,2% (qtq) pada triwulan IV 2020. Secara spasial, kenaikan harga properti residensial pada triwulan I 2021 terutama disebabkan kenaikan harga yang terjadi di kota Manado sebesar 2,44% (qtq), meningkat dari 0,56% (qtq) pada triwulan IV 2020 dan kenaikan di kota Pontianak dari 0,26% (qtq) pada triwulan IV 2020 menjadi 1,21% (qtq) pada triwulan I 2021.

Perlambatan pertumbuhan IHPR secara tahunan sejalan dengan melambatnya inflasi biaya tempat tinggal yang dikeluarkan oleh konsumen rumah tangga pada triwulan I 2021. Penjualan properti residensial primer triwulan I 2021 secara tahunan tercatat meningkat, tercermin dari pertumbuhan penjualan rumah sebesar 13,95% (yoy), meningkat dari kontraksi -20,59% (yoy) pada triwulan sebelumnya maupun kontraksi -43,19% (yoy) pada triwulan I 2020.

 

Peningkatan volume penjualan pada triwulan I 2021 tersebut didorong oleh kenaikan volume penjualan seluruh tipe rumah, tertinggi pada tipe menengah yang tercatat tumbuh 25,86% (yoy), meningkat dari -24,13% (yoy) pada triwulan IV 2020. "Meskipun mengalami pertumbuhan positif, responden menginformasikan masih ada beberapa faktor berisiko yang menjadikan pertumbuhan penjualan properti. Residensial lebih terbatas, antara lain karena kenaikan harga bahan bangunan (14,75% jawaban responden), masalah perizinan/birokrasi (14,46%), suku bunga KPR (14,17%), proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (11,76%), dan perpajakan (11,18%)," kata Erwin. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik