Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Buruh Jangan Hanya Bergantung Pada Perusahaan

Despian Nurhidayat
30/4/2021 05:47
Buruh Jangan Hanya Bergantung Pada Perusahaan
Sejumlah buruh nelayan menarik tali jaring pukat di Pantai Bayeman, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (23/4/2021)(ANTARAFOTO/Destyan Sujarwoko)

JELANG Hari Buruh atau May Day tahun ini, Asep Eka Dwi Sunandar mantan Sekwil Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) berharap buruh tani di Kalimantan Tengah (Kalteng) perlu lebih meningkatkan kapasitas diri dan jangan hanya bergantung pada perusahaan tempat mereka bekerja.

"Ke depan, khususnya di Kalteng, kita juga perlu memikirkan dan menggerakkan sektor lain, misalnya pertanian di Palangkaraya sehingga mampu swasembada sayur mayur dan kebutuhan pangan lainnya, tidak cukup menuntut ini dan itu, tapi perlu meningkatkan kualitas dan kapasitas para petani di sini. Peluang pengembangan pertanian terbuka lebar," ungkap Asep dalam keterangan resmi, Jumat (30/4).

Belajar dari pengalamannya yang pernah banting stir jadi petani di Palangkaraya, Kalimantang Tengah, Asep menghadapi sejumlah tantangan di bidang pertanian. Ia melakukan pendekatan untuk mengembangkan pupuk kandang bekerjasama dengan teman-temannya sesama kelompok tani. Dari rencana yang dibuat kelompok tani berhasil menanam cabai, kembang kol, kacang panjang, brokoli dan sebagainya.

"Setidaknya kita bisa mengoptimalkan lahan dalam kondisi tanah yang tidak mendukung. Dengan hasil yang melimpah, kita bisa jual dengan harga kompetitif. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan Palangkaraya saja masih sangat kurang," ucapnya.

Mulai dari tahun 2016, setiap tahun omset usaha bisa mencapai ratusan juta. Ini adalah pencapaian yang baik buat pemula.

"Tantangan terberat adalah mengubah paradigma. Kita mengajak orang bergabung menghasilkan sesuatu dengan bercocok tanam, kita harus yakinkan dulu diri kita sehingga bisa menjadi contoh bagi mereka. Kalau sudah kelihatan, orang lain akan melihat," kata Asep.

baca juga: Hari Buruh

Baginya, hal yang paling membanggakan adalah produk yang dibuat bisa laku dijual karena kualitas.

"Dari sana kita mendapat perhatian kepala daerah. Dan beberapa waktu lalu, Kelompok Tani yang kami bentuk audiensi dengan Walikota dengan menyampaikan sejumlah hal yang perlu diperhatikan," ujar mantan Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Palangkaraya itu.

Bermula dari sana ia mengembangkan diri melalui enam orang dengan lahan 2 hektar, perlahan ia pun mendapat kepercayaan untuk bekerjasama dengan sejumlah pihak.

"Kader muda tani mulai sekarang harus dididik tidak bergantung pada bantuan dan program pemerintah. Peningkatan kapasitas usaha terus kami lakukan bekerjasama dengan Yayasan Tambuhak Sinta dalam pelatihan tata kelola keuangan dan usaha hasil pertanian," pungkas Asep. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya