Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT Impack Pratama Industri Tbk mencatatkan kinerja positif di kuartal 1 2021 dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan interim perseroan (tidak diaudit) per 31 Maret 2021, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp552,4 miliar, naik dibandingkan pencapaian di kuartal 1 2020 sebesar Rp412,5 miliar. Laba kotor perseroan sebesar Rp208 miliar, naik hampir 38% dari hasil kuartal 1 2020 yang sebesar Rp151 miliar dan laba usaha Rp91,4 miliar naik 67% dari hasil kuartal 1 2020 yang mencapai Rp54,6 miliar.
Perseroan dengan kode emiten IMPC ini juga mencatatkan laba bersih Rp61,7 miliar, naik 3% dibandingkan pencapaian di kuartal 1 tahun sebelumnya yang sebesar Rp59,7 miliar. Laba bersih naik tipis dikarenakan terdapat forex gain lebih tinggi di kuartal 1 2020 dibandingkan kuartal 1 2021. Perolehan laba bersih ini ditopang oleh peningkatan penjualan bisnis utama segmen atap.
”Hasil kinerja di kuartal 1 2021 menunjukkan sejauh ini kami masih on track untuk mencapai target tahun ini,” papar Direktur Utama PT Impack Pratama Industri Haryanto Tjiptodihardjo dalam keterangan resmi, Kami (29/4).
Perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan bahan bangunan dan barang plastik pada tahun ini menargetkan pendapatan usaha sekitar Rp1,9 triliun dan laba bersih sekitar Rp165 miliar.
“Dengan konsisten menjalankan ekspansi bisnis utama yang didukung oleh jaringan pemasaran yang luas dan solid, kami mengharapkan kinerja perseroan di 2021 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,“lanjut Haryanto.
Sejalan dengan rencana bisnis tersebut, perseroan dalam waktu dekat juga akan menandatangani perjanjian bersyarat pembelian aset dan bisnis salah satu produsen atap FRP di Western Australia. Dengan akuisisi ini, Impack Pratama Industri akan semakin memperkuat dan memperluas pangsa pasar atap FRP & polycarbonate sheets di negara tersebut dan akan menjadi pabrik FRP ketiga perseroan di wilayah Australia-New Zealand (ANZ).
Perseroan berharap dapat melipatgandakan pangsa pasar dalam 3 tahun ke depan serta menjadi pemain terbesar di ANZ untuk segmennya. Ke depannya, perseroan memproyeksikan bisnis yang ada di ANZ secara keseluruhan berkontribusi sebesar 20% dari pendapatan konsolidasi perseroan. Untuk memenuhi rencana bisnis tahun 2021, perseroan mengalokasikan CAPEX di kisaran Rp200 miliar, yang akan digunakan untuk ekspansi bisnis utama perseroan. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved