Kemenhub Kaji Pemanfaatan Kereta Tanpa Rel

Selamat Saragih
27/4/2021 18:16
Kemenhub Kaji Pemanfaatan Kereta Tanpa Rel
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

KEMENTERIAN Perhubungan (Kemhub) mengkaji pemanfaatan massal autonomous rail rapid transit (ART) atau kereta tanpa rel di sejumlah kota, termasuk di Ibu Kota baru.

Menurut Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, transportasi ART merupakan transportasi ramah lingkungan yang menggunakan listrik sebagai daya pendorongnya.

"Ini dalam rangka upaya pemerintah mengambil lompatan kendaraan ramah lingkungan menjadi kebutuhan. Salah satu jenis kendaraan yang ramah lingkungan dan energi adalah ART. Berpotensi diterapkan di Indonesia kita sebut trem autonomous," ujar Budi, dalam sebuah Webinar, di Jakarta, Selasa (27/4).

Baca juga: Dalam Waktu Dekat Emmanuel Macron Longgarkan Pembatasan Covid-19

Budi menjelaskan, transportasi ART merupakan gabungan antara bus dan kereta light rail transit (LRT). Dia menambahkan, ART memiliki bentuk seperti kereta LRT, namun sistem operasional tanpa rel seperti bus memiliki jalur tersendiri.

Adapun negara-negara yang sudah menggunakan transportasi ART ini di antaranya, Tiongkok, Australia, dan Jerman.

"Trem autonomous merupakan moda berbentuk LRT tapi nggak beroperasi menggunakan rel. Tapi pakai ban yang dipandu pada lintasan," ungkap Budi.

Namun demikian, lanjutnya, penggunaan transportasi tersebut masih dalam kajian terkait regulasi hingga persiapan infrastruktur yang mendukung operasional.

"Tataran pelaksanaan didukung kesiapan regulasi dan aturan seperti elektrifikasi. Kemudian sistem operasi secara teknis. Pembiayaan manajemen resiko. Begitu juga hal teknis lain peta jalan dan penyediaan infrastruktr mengisi daya listrik. Harus diharmonisasi lintas kementerian," ujarnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kemenhub, Umar Aris, menjelaskan, terdapat tiga daerah yang akan dijadikan pilot project dalam penggunaan transportasi ART ini.

"Ada tiga kota yang dijadikan pilot project, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Tidak mustahil juga kita gunakan di Ibu Kota baru," ujar Umar.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya