Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PANDEMI covid-19 berdampak signifikan pada pasar dan industri manufaktur. Hal itu mempengaruhi nilai dan perilaku serta bagaimana suatu produk, solusi, dan layanan dilihat dan dievaluasi.
Untuk itu guna mendukung sektor manufaktur di era new normal melalui pemanfaatan teknologi sebagai katalisator rencana pemulihan dan pengembangan bisnis, PT Pamerindo Indonesia berkolaborasi dengan PT Samsung Electronic Indonesia akan menyelenggarakan webinar TechTalk bertema, 'Manufacturing Outlook: New Trends & Opportunities' pada Kamis (29/4).
Baca juga: Investasi Sektor Manufaktur Ditargetkan Capai Rp323,56 Triliun
Events Director PT Pamerindo Indonesia Lia Basyuni mengatakan sebagai penyelenggara pameran industri terkemuka di Indonesia, pihaknya terus beradaptasi, mengembangkan inisiasi, dan berinovasi. Yang paling utama adalah agar bagaimana mereka dapat menjadi solution provider, dengan harapan inovasi dan tersebut dapat mendukung para pelaku industri manufaktur dalam memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang.
Acara yang dikemas melalui platform webinar ini akan membahas tentang tindakan jangka menengah, peluang jangka panjang, dan menghadirkan wawasan bisnis serta solusi bagi industri manufaktur melalui digitalisasi dan optimalisasi teknologi otomatisasi untuk ketahanan dan pengembangan bisnis.
Adopsi solusi mobilitas dapat dioptimalkan untuk meningkatkan operasional bisnis, dengan manajemen supply chain yang terukur dapat menjadi elemen penting dalam meminimalkan risiko operasi bisnis perusahaan dan pabrikan. Pamerindo Indonesia mengundang pelaku dan professional di sektor manufaktur untuk mengikuti webinar ini.
“Saya percaya topik yang akan dibawakan dalam webinar nanti dapat memberi wawasan baru bagi pelaku usaha khususnya di industri manufaktur khususnya supply chain, distribusi, maupun logistik sehingga mampu mengubah tantangan menjadi prospek dan kesempatan baru,” ujar Lia. (RO/A-1)
Pengamat Nilai Indonesia akan Mengutamakan Market BRICS Dibanding AS
OTOMASI industri di Indonesia belakangan ini semakin berkembang seiring dengan kebutuhan berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Industri manufaktur dalam negeri masih mengalami tekanan di tengah dinamika ekonomi global dan banjirnya impor produk jadi di pasar domestik.
Data resmi menunjukkan angka kecelakaan kerja yang melibatkan peralatan berat masih jadi perhatian serius.
Inovasi ini hadir sebagai respons terhadap kebutuhan industri atas alat berat yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Batas minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 25% memberikan karpet merah bagi produk-produk impor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved