Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BANK Indonesia berencana membentuk holding bisnis pesantren. Holding himpunan ekonomi bisnis pesantren (Hebitren) ini bertujuan memberdayakan aktivitas ekonomi di lingkungan pesantren.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti meyakini pesantren secara strategis kuat untuk menjadi pemain dalam industri halal dalam mendukung perekonomian nasional. Selama ini aktivitas ekonomi yang berlangsung di pesantren masih belum optimal.
"Pemberdayaan pesantren melalui pembentukan holding himpunan ekonomi bisnis pesantren (Hebitren) akan menjadi salah satu prioritas untuk dikembangkan ke depan," kata Destry dalam Webinar Ekonomi dan Keuangan Syariah, Rabu (21/4). Holding tersebut nanti merupakan gabungan unit usaha dalam bentuk koperasi dari banyak pesantren di wilayah yang berdekatan.
Pembentukan holding itu tidak hanya akan memperbesar aktivitas ekonomi pesantren, tetapi juga memiliki daya tawar kuat khususnya dalam penentuan harga. "Pada gilirannya, ini akan meningkatkan kemandirian pesantren dalam menjalankan kegiatan utamanya. Adanya holding akan meningkatkan akses keuangan, pembiayaan, dan akses pasar termasuk peningkatan tata kelola pesantren," kata Destry.
Holding bisnis pesantren diharapkan dapat berkontribusi aktif mengembangkan usaha syariah di tengah pandemi sebagai dukungan untuk pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi. Berbagai sektor usaha dikembangkan seperti pertanian terintegrasi, industri pengolahan makanan, industri pakaian, energi terbarukan, dan usaha syariah lain yang akan diintegrasikan menjadi unit usaha lebih besar.
Pesantren memiliki keunggulan kompetitif dalam mengembangkan ekonomi syariah. Potensi tersebut tercermin dengan sekitar 27.722 pesantren dan 4 juta santri tersebar di seluruh Indonesia. "Maka itu pesantren menjadi kekuatan strategis untuk menjadi pemain strategis dalam industri halal, mendukung perekonomian nasional," kata Destry. (OL-14)
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Bank Indonesia (BI) pada Selasa-Rabu, 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%
Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah terjadi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
PW RMI-NU Jakarta dan PAM Jaya Siapkan MoU Penyediaan Air Langsung Minum di Pesantren
MAJELIS Masyayikh menyelenggarakan Uji Publik Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI–SPME) untuk Pendidikan Pesantren Jalur Nonformal
Penanaman jagung awal di ponpes tersebut di atas lahan sekitar satu hektare. Sementara benih ikan yang ditaburkan adalah nila sebanyak tiga ribu ekor.
DIREKTORAT Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk pertama kalinya menggelar Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) tingkat Internasional.
Kemenag menyebut program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menyasar siswa dan santri bisa melengkapi kebutuhan pemeriksaan kesehatan di pesantren.
Untuk bisa mengakses peluang beasiswa kampus-kampus internasional di luar negeri dan dalam negeri, menurut Kyai Imjaz, bahasa Inggris menjadi kunci yang wajib dimiliki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved