Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KEMUDAHAN, keamanan, dan kecepatan menjadi salah satu hal yang diperhatikan perusahaan jasa pengiriman barang. Untuk itu PT Angkasa Pura Kargo (APK) menggandeng Ritase sebagai agregator untuk mengkonsolidasi semua pengiriman APK dari terminal kargo ke end user dengan menggunakan digital platform atau yang lebih dikenal dengan software as a service (SaaS).
APK selama ini fokus dengan layanan di bidang jasa operator terminal kargo, pelayanan kargo dan pos udara, yang beroperasi di sejumlah bandara Indonesia yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero). Dengan menggunakan platform Ritase, nantinya akan membantu pengiriman barang di luar terminal dengan berbasis digital.
Baca juga: Digitalisasi Tingkatkan Potensi Pendapatan Daerah
“Dengan adanya kerjasama dengan Ritase ini bisa mempermudah operasional dan memperluas cakupan pasar kami. Nantinya ada beberapa layanan kami yang bisa dikombinasikan, sehingga bisa lebih cepat dan dengan harga yang kompetitif serta transparan,” jelas Direktur PT Angkasa Pura Kargo, Gautsil Madani.
Adapun jenis dan spesifikasi armada truk yang digunakan mulai dari blind van 1.5 CBM sampai dengan trailer 40 feet container.
Sejalan dengan hal di atas, Founder & CEO Ritase Iman Kusnadi menyatakan, layanan berbasis cloud SaaS ini menjadi pilihan bagi perusahaan dalam mengubah dan menyempurnakan proses bisnis. Konsep smart logistics sebagai upaya modernisasi cara kerja di bidang logistik berbasis teknologi, berikut pembiayaan logistik berbasis digital atau SCF (supply chain financing). Dengan kerjasama itu diharapkan Ritase dapat membantu pengiriman barang di luar terminal berbasis digital.
“Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama ini, Ritase dapat memberikan kontribusi lebih terhadap pengembangan logistik di Indonesia bersama PT Angkasa Pura Kargo,” kata Iman. (RO/A-1)
PAM JAYA berharap dapat menjaga kontinuitas rencana pemenuhan kebutuhan air minum tanpa tergantung pada satu sumber utama.
Fery menyampaikan apresiasi atas keterlibatan ITB dalam mendukung pengembangan koperasi berbasis data dan ilmu pengetahuan.
Pekerja industri konstruksi di Jepang terus berkurang karena masalah penuaan. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi sektor konstruksi di Jepang.
Kerja sama yang dibahas antara lain meliputi program pelatihan bersama untuk atlet junior dan senior, peningkatan kualitas wasit dan juri.
Kerja sama ini menandai langkah konkret kolaborasi dalam bidang hukum perang, militer, dan udara sebagai upaya membangun jejaring keilmuan yang berkelanjutan.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved